Batak Simalungun adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya.
Saat ini, mayoritas suku Batak Simalungun memeluk ajaran Kristen sekitar 65% (90% Protestan, dan 10% Katolik), dan pemeluk agama Islam cukup signifikan dengan jumlah 34%, dan sekitar 1% masih memeluk sistem kepercayaan tradisional.
BACA JUGA:Sejarah 5 Suku Asli Sumatera Selatan, Huni Bukit Barisan, Keturunan Arab, China Hingga Jawa
Orang Batak Simalungun juga menggunakan kain ulos untuk pakaian adat mereka. Hanya saja penyebutannya berbeda. Mereka menyebutnya kain hiou. Bentuk dari pakaian adat Batak Simalungun hampir menyerupai Batak Toba, namun hiasan kepala pada kaum pria lebih tinggi dan lancip. Selain itu, warnanya didominasi merah dan kuning emas.
Ciri khas dari rumah adat Simalungun diantaranya pada bangunannya yang berbentuk limas dengan tipe rumah panggung. Bagian kolong panggung dibuat setinggi dua meter dengan tujuan untuk menghindari serangan babi hutan serta hewan liar lainnya. Sedangkan pada kaki rumah adat Simalungun terdapat kayu-kayu penyangga yang diukir dan diberi warna.
Pada bagian pintunya sengaja dibuat pendek. Hal ini bertujuan supaya tamu menghormati pemilik rumah karena akan sedikit membungkuk ketika masuk rumah.
Batak Pakpak
Suku Pakpak adalah suku besar yang mendiami wilayah mulai dari beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah (Sumatra Utara), serta sebagian Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam (Aceh).
Masyarakat suku Pakpak pada umumnya memeluk agama Kristen (Katolik dan Protestan), sebagian ada juga yang memeluk agama Islam (terutama yang dekat dengan perbatasan provinsi Aceh) dan ada juga yang masih mempertahankan agama tradisional mereka seperti ugama sipelbegu. Untuk Kristen Protestan tergabung dalam Sinode Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD).
BACA JUGA:9 Suku Asli Bali dan Nusa Tenggara, Terkenal dengan Wisata dan Wanitanya Cantik Mempesona
Untuk pakaian adat Batak Pakpak disebut baju merapi-api, dengan didominasi warna hitam. Berbahan dasar katun, dan dikenakan dengan oles atau tenunan khas Pakpak.
Pada laki-laki Batak Pakpak, baju merapi-api menyerupai pakaian model Melayu dengan leher bulat dan dihiasi dengan manik-manik atau api-api. Sementara untuk bagian bawah, berupa celana hitam yang dibalut dengan sarung yang disebut oles sidosdos, dengan ujung terbuka di depan.
Baju merapi-rapi pada perempuan juga bewarna hitam dengan model leher segitiga dan dihiasi dengan api-api. Bagian bawah berupa sarung atau oles perdabaitak yang dililit pada pinggang secara melingkar. Ketika mengenakan pakaian adat Pakpak, pria dan wanita juga memakai aksesoris tambahan, berupa penutup kepala, kalung dan aksesoris lainnya.
Rumah Pakpak adalah rumah tradisional Suku Batak Pakpak. Bangunan ini mempunyai keunikan di bagian atapnya. Masyarakat Pakpak sengaja mendesain atapnya dengan bentuk melengkung.
Bentuk ini memiliki makna bahwa Suku Pakpak akan terus berpegang teguh pada adat istiadat mereka dengan sekuat tenaga. Ciri khas lainnya dapat dilihat dari adanya ukiran-ukiran menarik khas Suku Pakpak yang menghiasi bagian-bagian rumah.
Batak Mandailing