MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.com – Petani sawit mulai lega, Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di pabrik PT.USM Mukomuko Rp 1500 per kg.
Dalam seminggu terakhir saja terjadi kenaikan lebih dari sekali. Persaingan harga antar pabrik CPO juga berangsur sengit.
Terbukti berdasarkan rilis terbaru, harga tertinggi yang sebelumnya dipegang oleh PT.GSS, sekarang pabrik PT.USM berani membeli lebih mahal, yaitu Rp 1.500 per-kg, sementara di PT.GSS masih Rp 1.480 per-kg. Untuk harga terendah masih di PT. SAPTA yaitu Rp 1.260 per-kg.
Adapun masing-masing harga TBS di pabrik saat ini, di pabrik PT. KSM Rp 1.400 per-kg, di pabrik PT.MMIL Rp 1.420 per-kg dan di PT.SSS juga Rp 1.420 per-kg. selanjutnya di PT. SAP Rp 1.430 per-kg, di PT.KAS Rp 1.400 per-kg. Sementara PT.DDP membeli TBS dengan harga Rp 1.420 per-kg, PT.TSM Rp 1.500 per-kg, PT. BMK Rp 1.460 per-kg dan di PT. GSS Rp 1.480 per-kg.
Salah seorang petani sawit Ery Yanto mengatakan dalam beberapa hari ada pergerakan harga TBS cukup baik di beberapa pabrik.
Harapannya harga ini akan terus mengalami kenaikan, hingga kembali ke harga diatas Rp 2000 hingga Rp 3000 per-kg. Sebab harga saat ini belum seimbang dengan pengeluaran petani untuk pemeliharaan kebun dan kebutuhan lainnya.
Sebab harga pupuk maupun racun rumput jauh lebih tinggi, tidak pernah turun lagi.
‘’Kalau dibanding dengan tingginya harga pupuk dan untuk pemeliharaan kebun, serta kebutuhan petani lainnya, harga saat ini belum seimbang. Maka kita berharap bisa lebih tinggi lagi,’’ katanya.
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah,ST,M.T diminta tanggapannya, membenarkan pergerakan naik harga TBS hampir di semua pabrik.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh permintaan dan harga CPO dunia yang semakin tinggi, termasuk kelancaran aktivitas ekspor CPO oleh pengusaha. Ia optimis kenaikan terus terjadi, sehingga petani Mukomuko bisa sejahtera. Sebab pengaruh sawit ini sangat besar terhadap perekonomian masyarakat.
‘’Kita semua berharap harga TBS terus naik, sehingga petani sawit terus sejahtera. Pengaruh dari turunnya harga sangat besar, bukan saja bagi petani sawit, tapi juga bagi sektor lain, terutama bagi pedagang,’’ tutupnya.(jar)