Takut Buaya, Warga Jarang Mandi dan Terancan Krisis Air Bersih Saat Kemarau

Takut Buaya, Warga Jarang Mandi dan Terancan Krisis Air Bersih Saat Kemarau--
RMONLINE.ID - Warga Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko sudah bertahun-tahun takut mandi ke sungai karena takut diterkam buaya.
Sebab sejak beberapa tahun terakhir buaya penghuni aliran Sungai Manjuto yang melintasi desa ini terus meneror atau selalu muncul setiap saat dan terus berkembang biak.
Parahnya lagi, karena takut pada buaya, saat datang musim kemarau hingga air sumur kering, warga setempat terancam krisis air bersih dan jarang mandi.
Salah seorang warga setempat, Afrizal mengatakan sebelum marak buaya, Sungai Manjuto menjadi salah satu tempat yang nyaman melaksanakan berbagai aktivitas.
Salah satunya aktivitas mandi, mencuci serta lainnya ketika musim kemarau. Pasalnya saat musim kemarau banyak sumur warga kekeringan.
BACA JUGA:Mukomuko Bangun IPLT Rp10,2 Miliar, Tender Fisik Usai Lebaran
BACA JUGA:Semua OPD Dideadline Selesaikan SiRUP Sebelum Libur Hari Raya Idul Fitri 2025
Namun sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas di sungai seperti itu berkurang drastis. Warga takut mandi, mencuci bahkan mengambil air ke sungai karena teror buaya.
Akibatnya ketika musim kemarau, warga Lubuk Pinang kekurangan sumber air bersih akibat sumur mereka kering.
"Kalau dulu Sungai Manjuto bersahabat, tidak ada buaya, warga juga nyaman melakukan aktivitas di sungai, terlebih saat kemarau,"tuturnya.
Maka dari itu, saat ini ketika musim kemarau warga cukup kesulitan air bersih. Salah satu harapan warga, yakni sumber air bersih.
Salah satunya diharapkan seperti pembangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Jika ada pamsimas, tentu permasalahan warga terhadap air bersih ketika kemarau bisa teratasi.
Oleh sebab itu, ia berharap adanya program Pamsimas dari pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: