Narkolepsi, Gangguan pada Otak yang Menyebabkan Rasa Kantuk Sepanjang Hari, Membuat Produktivitas Menurun

Narkolepsi, Gangguan pada Otak yang Menyebabkan Rasa Kantuk Sepanjang Hari, Membuat Produktivitas Menurun

Narkolepsi, Gangguan pada Otak yang Menyebabkan Rasa Kantuk Sepanjang Hari, Membuat Produktivitas Menurun--

BACA JUGA:Daripada Bengong, Mending Gerak Dong! Ini 5 Alasan Kenapa Bermalas-malasan Pas Puasa Itu Bikin Rugi Bandar!

BACA JUGA:Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Selama Ramadan di Netflix, Sebagai Teman Ngabuburit

Penelitian terbaru mengungkapkan beberapa penyebab utama narkolepsi:

1. Defisiensi Hipocretin (Orexin)

Penyebab utama narkolepsi tipe 1 (dengan katapleksi) adalah kekurangan neurotransmiter hipocretin atau orexin yang diproduksi oleh hipotalamus. Hipocretin berperan penting dalam mengatur kewaspadaan dan pola tidur-bangun. Pada penderita narkolepsi, jumlah sel penghasil hipocretin berkurang drastis, kadang hingga 90%. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun dengan normal.

2. Faktor Autoimun

Banyak bukti menunjukkan bahwa narkolepsi tipe 1 adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil hipocretin di otak. Proses autoimun ini kemungkinan dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

3. Predisposisi Genetik

Penelitian genetik menunjukkan bahwa orang dengan varian genetik tertentu, khususnya pada gen HLA-DQB1*06:02, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan narkolepsi. Namun, memiliki gen ini saja tidak cukup untuk menyebabkan penyakit, karena sekitar 25% populasi umum memiliki varian gen ini tetapi hanya sebagian kecil yang mengembangkan narkolepsi.

4. Pemicu Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan diduga dapat memicu narkolepsi pada individu yang rentan secara genetik, seperti:

• Infeksi virus tertentu, seperti H1N1 (flu babi)

• Trauma otak atau tumor yang mempengaruhi bagian otak yang mengatur tidur

• Perubahan hormonal drastis, seperti selama masa pubertas

• Stres berat atau perubahan jadwal tidur yang ekstrem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: