4 Alasan Kenapa Sebagian Orang Menolak Gagasan Slow Living
4 Alasan Kenapa Sebagian Orang Menolak Gagasan Slow Living--Sumber Foto : monolith.law
RMONLINE.ID - Slow living adalah konsep yang mengajak kita untuk menjalani hidup dengan lebih mindful dan menikmati setiap momen, alih-alih terburu-buru mengejar pencapaian dan kesibukan. Namun, meskipun semakin banyak orang yang tertarik dengan gaya hidup ini, tidak sedikit pula yang menolaknya.
Apa yang membuat beberapa orang merasa kurang nyaman atau enggan mengadopsi slow living dalam kehidupan mereka?
Berikut adalah empat alasan mengapa sebagian orang menolak gagasan slow living.
1. Kebiasaan Terburu-buru dan Produktivitas yang Terbiasa
Salah satu alasan utama mengapa slow living sering ditolak adalah kebiasaan hidup yang serba cepat dan terburu-buru. Banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas yang menuntut mereka untuk selalu produktif, baik dalam pekerjaan, belajar, atau bahkan kehidupan pribadi.
BACA JUGA:5 Manfaat Lilin Aromaterapi bagi Kesehatan Mental
BACA JUGA:4 Zodiak yang Mudah Membuat Orang Nyaman di Sekitarnya
Di dunia yang serba cepat ini, ada tekanan sosial untuk terus bergerak maju dan mencapai lebih banyak. Konsep slow living yang mengedepankan ketenangan dan fokus pada momen present, terasa bertentangan dengan pandangan yang menilai kesibukan dan produktivitas sebagai ukuran kesuksesan.
2. Kekhawatiran tentang Kehilangan Peluang
Orang yang hidup dalam budaya yang mengedepankan kecepatan dan kesuksesan materi mungkin merasa bahwa mengadopsi gaya hidup slow living akan membuat mereka kehilangan peluang.
Dalam dunia bisnis dan karier yang serba kompetitif, mereka khawatir bahwa dengan melambat, mereka akan tertinggal atau kehilangan kesempatan berharga. Tekanan untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan posisi sosial sering kali lebih kuat daripada dorongan untuk menikmati hidup dengan santai.
BACA JUGA:Penyebab Anak menjadi Generasi Strawberry, Generasi yang Dikenal Lemah
BACA JUGA:Mari Mengenal Istilah Mobbing, Salah Satu Bentuk Tekanan yang Mengancam Kesehatan Mental
3. Kesulitan Menerima Perubahan Paradigma
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: