Efektivitas Kerja Kejar Target Pembangunan, Alasan Bupati Mukomuko Jarang Pencitraan Turun ke Masyarakat

Efektivitas Kerja Kejar Target Pembangunan, Alasan Bupati Mukomuko Jarang Pencitraan Turun ke Masyarakat

Efektivitas Kerja Kejar Target Pembangunan, Alasan Bupati Mukomuko Jarang Pencitraan Turun ke Masyarakat--Sumber Foto : Ibnu Rusdi/RMONLINE.ID

Perlu disadari, kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan – Wasri pada periode ini waktu efektif kerja untuk membangun daerah hanya berkisar 2,5 tahun.

‘’Coba bayangkan, masa 2,5 tahun itu sibuk dengan pencitraan, mungkinkah Kabupaten Mukomuko akan mendapat pembangunan seperti sekarang ini?,’’ ujar Suryadi Arga.

Cukup beralasan, Bupati Mukomuko jarang hadir di tengah-tengah masyarakat mengingat efektivitas kerja mengejar target pembangunan daerah yang telah dijanjikan di masa kampanye. 

Seperti mengejar target pembangunan infrastruktur jalan Inpres, kata Suryadi Arga, tanpa perjuangan dan koordinasi yang kuat dengan pemerintahan pusat, mustahil akan terwujud. 

Lobi pusat mendatangkan program Inpres ke daerah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. 

‘’Saya tahu betul, misalnya untuk mendatangkan program Inpres ke daerah, Bupati Mukomuko bergerak dengan kesungguhan. Tentunya ini cukup menyita waktu,’’ ujarnya. 

Belum lagi memperjuangkan pembangunan dari skema anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) sawit. Dikatakannya, Bupati Mukomuko salah satu yang berperan memperjuangkan anggaran DBH sawit tersebut di tingkat pusat. 

‘’Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur daerah yang bersumber dari DBH sawit yang selama ini belum pernah ada. Alhamdulillah tahun ini terwujud, dan salah satu dalam tim pejuang dana DBH itu tercatat nama Bupati Mukomuko,’’ paparnya. 

Tidak hanya itu, perolehan anggaran pembangunan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Kata Suryadi, selama kepemimpinan Bupati Sapuan, Kabupaten Mukomuko selalu diposisi terbesar penerimaan DAK dari 10 kabupaten kota di Bengkulu. 

‘’Perolehan dana pembangunan dari sektor DAK fisik, Kabupaten Mukomuko juga diposisi terbesar di 3 tahun terakhir,’’ sampainya. 

Dikatakan Suryadi Arga, kondisi inilah yang sebenarnya mengapa Bupati Mukomuko jarang hadir di tengah-tengah masyarakat di acara kondangan dan lainnya. 

‘’Semua yang dia (bupati) lakukan demi untuk percepatan pembangunan daerah. Bisa-bisa saja seorang bupati sibuk dengan pencitraan, hadir di kondangan dan lainnya. Namun diyakini pembangunan akan lamban. Karena untuk mendapatkan anggaran di tingkat pusat bukanlah mudah, dan butuh perjuangan yang sungguh-sungguh,’’ ujarnya. 

Perlu diketahui, Bupati Mukomuko hadir di tengah-tengah masyarakat melalui hasil karyanya, membangun beragam infrastruktur sesuai yang harapkan masyarakat.

‘’Kita pernah mencoba dipimpin sosok yang katanya dekat dengan masyarakat, suka pencitraan, namun dari sisi pembangunan terbilang sangat minim,’’ sampainya. 

Pun demikian, kata Suryadi Arga, atas nama keluarga dirinya mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat yang senantiasa memperhatikan cara kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Sapuan – Wasri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: