Pupuk Subsidi Dikurangi Bertahap, Petani Diarahkan ke Pupuk Organik

Pupuk Subsidi Dikurangi Bertahap, Petani Diarahkan ke Pupuk Organik

Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Mukomuko, Pitriyani, S.Pt --

RADARMUKOMUKO.COM - Petani diarahkan beralih menggunakan pupuk organik, terutama untuk kebutuhan perkenunan.

Sebab pemerintah sudah membatasi penyaluran pupuk subsidi. Dimana sekarang pupuk subsidi hanya untuk petani tanaman pangan dan tanaman holtikultura. 

Pupuk organic dianggap lebih murah, bahkan bisa dibuat sendiri oleh petani serta cocok dengan kondisi lahan di daerah ini. 

Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Mukomuko, Pitriyani, S.Pt menjelaskan kepada penyuluh Pertanian lapangan (PPL) sudah diminta mendata petani tanaman pangan dan hortikultura yang menggunakan pupuk organik

BACA JUGA:Perusahaan Berkontribusi Kerangkeng, Bantu Pemindahan Buaya di Sungai Mukomuko

BACA JUGA:Pengusaha Muda Asal Ipuh Hendri Gunawan Didorong Maju Pada Pemilihan Bupati Mukomuko

Sekarang banyak petani di Mukomuko sudah memanfaatkan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman pangan dan hortikultura. Khususnya petani yang menggarap areal persawahan di Kecamatan Lubuk Pinang. 

Petani mulai memanfaatkan pupuk organik ini pasca ada beberapa demonstration plot (Demplot) padi organik menunjukan hasil positif. 

Salah satunya Demplot padi organik yang berhasil yaitu budidaya padi total organik yang terintegrasi dengan MA-11 di SP8 Kecamatan Lubuk Pinang beberapa waktu lalu yang disupport Bank Indonesia (BI). 

BACA JUGA:Persediaan Hewan Kurban di Mukomuko Mencukupi, Ini Estimasi Harga Pasar Ternak

BACA JUGA:Nasdem Mukomuko Buka Penjaringan Bakal Calon Bupati

"Demplot padi total organik terintegrasi MA-11 yang didukung oleh BI beberapa waktu lalu menunjukan hasil yang positif," ujar Pitriyani. 

Ia mengatakan, dari hasil pegubinan, diperkirakan padi organik yang terintegrasi dengan MA-11 garapan petani di SP8 Lubuk Pinang bisa menghasilkan gabah lebih dari 10 ton per hektar. 

"Ini menunjukan kalau padi organik, jika dikelola dengan tepat, hasilnya bisa lebih dari budidaya yang menggunakan pupuk kimia," kata Pitriyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: