Menteri Pertanian Usulkan KUR Dirombak Untuk Mempermudah Akses Pembiayaan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman--
RADARMUKOMUKO.COM - Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pembiayaan atau kredit bersubsidi dari pemerintah yang ditujukan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) produktif dan layak, yang belum mampu mendapatkan kredit bank secara konvensional.
Selama ini KUR memberikan fasilitas kredit modal kerja dan/atau investasi dengan plafon hingga Rp 500 juta, didukung oleh fasilitas penjaminan dari perusahaan penjaminan.
KUR bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing UMKM.
Program ini membantu UMKM mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha, baik untuk kebutuhan modal kerja maupun investasi.
BACA JUGA:RBMG dan Kapolda Bengkulu Bangun Sinergitas, Wujudkan Informasi yang Profesional
Walau demikian, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyoroti terdapat sejumlah regulasi dalam mendapatkan KUR oleh masyarakat.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Tebu di Kantor PT SGN di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 11 juni 2025, ia mengusulkan agar disederhanakan supaya tidak menghambat akses pembiayaan bagi para petani.
Dia mengatakan, usulannya ini diajukan karena banyak petani yang lancar membayar kredit KUR tiap tahunnya, tetapi sulit mengakses pembiayaan berikutnya.
"Kenapa tidak bisa ambil lagi? Harusnya tiap tahun bisa diakses tanpa akumulasi yang menghambat, karena saat ini setelah Rp 500 juta, enggak bisa ngambil lagi, akumulasi. Nah ini kan menghambat,” kata Amran dikutib dari beritasatu.
Selain itu, Mentan Amran mengatakan Indonesia harus melakukan percepatan swasembada gula nasional dengan target tiga tahun ke depan. Ia mengatakan program percepatan ini ditopang dua strategi yakni intensifikasi dan ekstensifikasi.
Dalam aspek intensifikasi, lanjut Mentan, hal itu mencakup irigasi, benih unggul, dan revitalisasi lahan.
Sementara untuk ekstensifikasi, Mentan mengatakan pemerintah telah menargetkan perluasan lahan tebu baru hingga 200.000 hektare melalui kolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), sebagai bagian dari total 500.000 hektare lahan tebu yang sedang diupayakan.
"Anggaran untuk gula melalui PTPN diperkirakan Rp 10 sampai Rp 40 triliun. Ini target minimal, bukan maksimal," ucap Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: