Malam Jum’at Kliwon Kerap Dihubungkan Dengan Energi Mistis, Padahal Menurut Kalender Jawa Bermakna Begini

Malam Jum’at Kliwon Kerap Dihubungkan Dengan Energi Mistis, Padahal Menurut Kalender Jawa Bermakna Begini

Malam Jum’at Kliwon Kerap Dihubungkan Dengan Energi Mistis, Padahal Menurut Kalender Jawa Bermakna Begini -Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM  - Dalam era globalisasi dan modernisasi, keberadaan kalender Jawa dan tradisi Malam Jum’at Kliwon menjadi simbol resistensi dan adaptasi budaya yang terus hidup dan berkembang , walau digempur  oleh  perubahan zaman.

Kalender Jawa, yang merupakan warisan budaya yang melekat dari masyarakat Jawa, tidak hanya berfungsi sebagai alat penanggalan tetapi juga sebagai panduan spiritual dan sosial. 

Diciptakan dengan menggabungkan sistem penanggalan Islam, Hindu, dan Julian, kalender ini mencerminkan sinkretisme budaya yang khas di Nusantara. 

Kalender ini memuat siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

BACA JUGA:Estimasi Kebutuhan Pangan Masyarakat Mukomuko Sekitar 1500 Ton Beras per Bulan

BACA JUGA:Obor Gembing Ghimbo Hiasi Malam Takbiran di Kota Mukomuko, Camat Kota: Terpusat di Bundaran Merdeka

Malam Jum’at Kliwon, yang merupakan bagian dari siklus pekan pancawara, sering kali dianggap sebagai malam yang penuh misteri dan keramat. 

Tradisi ini berakar pada kepercayaan bahwa pada malam tersebut, energi spiritual mencapai titik tertinggi, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk berbagai ritual keagamaan dan meditasi. 

Meskipun dalam pandangan Islam kontemporer, malam Jum’at Kliwon tidak memiliki keistimewaan tertentu, tradisi ini tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas budaya dan spiritual masyarakat Jawa.

Tradisi yang berkaitan dengan Malam Jum’at Kliwon sangat beragam, mulai dari ziarah kubur, larung sesajen di sungai, hingga upacara ruwatan yang bertujuan untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif. 

Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya tetapi juga kearifan lokal dalam memandang hubungan antara manusia dengan alam semesta dan kekuatan yang tidak terlihat.

BACA JUGA:Puluhan Kades dan Perangkat Desa Tak Gajian Jelang Idul Fitri, Dana Tidak Cair

BACA JUGA:Fitur Baru WhatsApp Bisa Sematkan Kontak Pribadi di Status

Kalender Jawa dan Malam Jum’at Kliwon merupakan dua aspek dari banyaknya warisan budaya Indonesia yang masih terus bernafas hingga hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: