Larangan Unik Desa Teganan Bali. Kendaraan Tidak Diperkenankan Masuk Desa Adat , Radio dan Tv Dibatasi

Larangan Unik Desa Teganan Bali. Kendaraan Tidak Diperkenankan Masuk Desa Adat , Radio dan Tv Dibatasi

Larangan Unik Desa Teganan Bali. Kendaraan Tidak Diperkenankan Masuk Desa Adat , Radio dan Tv Dibatasi-Istimewa-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COMDesa Tenganan, yang terletak di tengah-tengah keindahan pulau Bali, adalah sebuah Desa adat yang menawarkan jendela ke masa lalu. 

Desa ini merupakan salah satu dari sedikit komunitas yang masih mempertahankan gaya hidup Bali Aga, yang mencerminkan cara hidup orang Bali sebelum pengaruh dari luar masuk ke pulau tersebut.

Kain gringsing, kain tenun ikat dobel yang sangat langka, adalah salah satu rahasia yang paling menonjol dari desa ini. 

Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu hingga bertahun-tahun, membuat kain ini menjadi sangat berharga dan hanya boleh dibuat oleh penduduk desa Tenganan itu sendiri. 

BACA JUGA:Teganya, Bayi Baru Lahir Dibuang di Persawahan Diduga Oleh Orang Tua Kandungnya

BACA JUGA:Diambil Dari Karakter Disney, Inilah Film Horor Terbaru PETER PAN’S NEVERLAND NIGHTMARE

Kain gringsing bukan hanya sekedar pakaian, tetapi juga simbol status sosial dan spiritual dalam masyarakat.

Larangan-larangan di desa ini juga tidak kalah menarik. Penduduk desa dilarang keras untuk menikah dengan orang luar desa. 

Jika ada yang melanggar, mereka harus rela meninggalkan desa dan kehilangan hak atas tanah serta status sosialnya di desa. 

Selama upacara Mepeed, yang merupakan upacara adat untuk menghormati dewa-dewi, seluruh penduduk desa harus mengenakan kain gringsing dan mengikuti prosesi yang telah ditentukan.

Desa Tenganan juga memiliki larangan unik terkait dengan penggunaan teknologi. 

Warga desa tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor di dalam desa dan harus memarkirnya di luar area desa. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian dan ketenangan desa dari polusi dan kebisingan. 

Bahkan, penggunaan barang-barang elektronik modern seperti televisi dan radio juga dibatasi untuk menjaga suasana tradisional desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: