Petasan: Tradisi Ramadhan yang Kini Tinggal Kenangan

RADARMUKOMUKO.COM - Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen yang penuh berkah dan kebersamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. 

Di Indonesia, bulan ini tidak hanya diisi dengan ibadah dan introspeksi diri, tetapi juga dengan berbagai tradisi yang turut memeriahkan suasana. 

Namun, ada satu kegiatan yang dulu kerap mengisi senja menjelang buka puasa, kini hanya tinggal kenangan; bermain petasan.

Dulu, ketika azan Maghrib belum berkumandang, anak-anak akan berkumpul di lapangan atau di ujung gang, membawa petasan yang telah mereka siapkan. 

Suara dentuman petasan menjadi semacam musik pengiring menjelang waktu berbuka. Itu adalah saat-saat di mana tawa dan kegembiraan bercampur dengan aroma takjil yang mulai menyebar di udara.

BACA JUGA:Ini Tujuan Zakat Fitra Beserta Hukumnya, Manfaatnya Bikin Haru, Jangan Sampai Tidak Tahu

BACA JUGA:Banyak Nonis yang Berburu Takjil, Begini Kata Mamah Dedeh

Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini perlahan menghilang. 

Bukan tanpa alasan, kekhawatiran akan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh petasan menjadi pertimbangan utama. Pemerintah dan tokoh masyarakat mulai mengimbau untuk tidak bermain petasan demi keselamatan bersama. 

Kampanye kesadaran akan risiko kebakaran dan cedera juga turut mengurangi popularitas kegiatan ini.

Sekarang, ketika Ramadhan tiba, suasana senja di kampung-kampung sudah tidak lagi diiringi dengan suara petasan. 

Anak-anak kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan yang lebih aman dan edukatif, seperti mengikuti lomba azan, cerdas cermat agama, atau bermain game edukasi yang banyak tersedia di aplikasi smartphone.

BACA JUGA:Lemas Letih Saat Puasa? Coba Lakukan Power Nap 20 Menit, Dijamin Seger Lagi

BACA JUGA:Lee Do Hyun Buktikan Kualitas Aktingnya, Melakukan Syuting Dua Projek Sekaligus

Sumber: