Lee Do Hyun Buktikan Kualitas Aktingnya, Melakukan Syuting Dua Projek Sekaligus

Lee Do Hyun Buktikan Kualitas Aktingnya, Melakukan Syuting Dua Projek Sekaligus

Lee Do Hyun Buktikan Kualitas Aktingnya, Melakukan Syuting Dua Projek Sekaligus-istimewa-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COMLee Do Hyun menjadi salah satu aktor yang cukup menonjol diantara banyaknya aktor berbakat Korea Selatan era 90-an.

Film EXHUMA menjadi projek debutnya di layar kebar yang menuai banyak kesuksesan hingga mencapai 2 juta penayangan di bioskosp hanya dalam kurun waktu 4 hari.

Para penonton di buat terpesona dengan penampilan Lee Di Hyun yang kuar biasa di film tersebut.

BACA JUGA:Segar dan Nikmat, Es Kuwut Timun Cocok untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya

Meskipun ini merupakan film pertamanya, dia berhasil menunjukkan kualitas aktingnya yang mampu bersanding dengan aktor-aktor berteman lainnya.

Dibalik kesuksesan dirnya dalam membintangi film EXHUMA, ternyata saat itu dia tidak hanya syuting satu projek saja melainkan dua sekaligus.

Dia kala itu syuting film EXHUMA dan Drama THE GOOD BAD MOTHER secara bersamaan.

Lee Do Hyun pun menunjukkan kemampuan aktingnya itu dengan menjadi dua karakter yang berbeda di waktu yang bersamaan.

BACA JUGA:Kaleidoskop Kue Lebaran: Dari Tradisional hingga Modern, Ini Dia Pilihan Favorit yang Tak Lekang oleh Waktu

Dalam film Exhuma, Lee Do Hyun berperan sebagai shaman yang mengusir setan dan selalu memancarkan aura dingin dengan tubuh yang dihiasi tato mistis.

Walaupun waktu tayangnya terbatas, setiap kali muncul ia selalu berhasil membuat penonton terkagum-kagum. Terutama di adegan yang ia menunjukkan senyuman dingin.

Tak bisa dipungkiri lagi jika kemampuan akting Lee Do Hyun tidak perlu diragukan lagi karena ia secara konsisten mengambil peran-peran menantang.

Sementara di Exhuma, ia berperan sebagai pengusir setan, di The Good Bad Mother ia berperan sebagai pria berusia 30 tahun dengan pikiran seperti anak 7 tahun karena kecelakaan serius.

Mengambil dua peran dengan karakter yang sangat berbeda juga menjadi tantangan yang berat. Belum lagi menggali kedalaman emosi dari dua karakter yang dimainkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: