Tradisi Gombongan Di Jawa Barat Mengisi Ngabuburit, Wadah Kegembiraan Anak-Anak Menyambut Berbuka Puasa

Tradisi Gombongan Di Jawa Barat Mengisi Ngabuburit, Wadah Kegembiraan Anak-Anak Menyambut Berbuka Puasa

Tradisi Gombongan Di Jawa Barat Mengisi Ngabuburit, Wadah Kegembiraan Anak-Anak Menyambut Berbuka Puasa-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Di tengah hiruk-pikuk persiapan iftar, anak-anak Indonesia menemukan kebahagiaan mereka dalam tradisi yang telah turun-temurun. 

Gombongan, sebuah tradisi meriam bambu yang telah menjadi bagian dari kebudayaan lokal, khususnya di Jawa Barat, menjadi salah satu cara anak-anak mengisi waktu ngabuburit mereka dengan penuh suka cita.

Tradisi ini tidak hanya sekedar menciptakan suara dentuman yang menggema ke seluruh penjuru kampung, tetapi juga menjadi ajang kreasi dan inovasi. 

Anak-anak, dengan bimbingan orang tua dan kerabat, belajar cara mengolah bambu menjadi meriam yang aman dan efektif. 

BACA JUGA:4 Pejabat Eselon II Mukomuko Perempuan, Terbanyak Dalam Sejarah Mukomuko

BACA JUGA:Isunya Keluarga Sarankan Sapuan Tidak Maju Lagi Pilbup, Banyak Pejabat Yang Tak Rela

Mereka mengumpulkan bahan-bahan alami seperti air dan karbit, dan dengan hati-hati, mereka merakit meriam bambu tersebut.

Ketika adzan Maghrib belum berkumandang, dentuman meriam bambu ini menjadi pertanda bahwa waktu berbuka puasa semakin dekat. 

Suara dentuman tersebut bukan hanya sekedar suara, tetapi juga melambangkan semangat dan kebersamaan. 

Ini adalah momen dimana anak-anak dapat mengekspresikan diri mereka, bermain, dan belajar bersama, sambil menunggu waktu berbuka.

Tradisi gombongan juga menjadi simbol dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam. 

BACA JUGA:Panduan Praktis Qadha Puasa dan Membayar Fidyah, Bagi Yang Berhalangan Seperti Disini

BACA JUGA:Zakat di Indonesia: Sebaiknya dengan Beras atau Uang ?

Setiap daerah memiliki cara unik mereka sendiri dalam merayakan momen ngabuburit, namun gombongan di Jawa Barat ini memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Ini adalah bukti bahwa tradisi dan permainan tradisional masih memiliki tempat penting di era modern ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: