Kian Parah, Erosi Sungai di Mukomuko Ancam Permukiman Penduduk dan Jalan Nasional
Kian Parah, Erosi Sungai di Mukomuko Ancam Permukiman Penduduk dan Jalan Nasional-istimewa-radarmukomuko.com
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Pemerintah diminta segera mengambil tindakan penanganan tanah longsor dan erosi Sungai Manjuto yang mengancam permukiman penduduk dan jalan nasional di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Pasalnya, gerusan erosi di sekitar rumah penduduk dan jalan nasional di wilayah itu kian parah.
‘’Hujan deras beberapa waktu terakhir membuat titik longsor dan erosi Sungai Manjuto kian parah. Rumah penduduk dan jalan nasional semakin terancam. Kami minta pemerintah segera mengambil langkah penanganan,’’ kata Ketua Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang Alex Naliarno pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Alex menjelaskan, dampak hujan beberapa waktu terakhir mengakibatkan aliran Sungai Manjuto meluap. Akibatnya, titik rawan erosi di Desa Arah Tiga dan Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang semakin memprihatinkan.
BACA JUGA:Heboh Soal Anggota DPRD Terlibat Narkoba, Ini Respons Dewan Provinsi Bengkulu Terkait Narkoba
‘’Kondisi di lapangan semakin mengkhawatirkan,’’ ujar Alex.
Titik permukiman penduduk yang rawan dan terancam erosi Sungai Manjuto ini berada di wilayah Desa Arah Tiga dan Lubuk Gedang. Dari dua desa ini, ada belasan rumah yang sudah hampir terjun ke sungai.
Di Desa Arah Tiga, erosi Sungai Manjuto mengancam beberapa unit rumah. Di antaranya, rumah warga bernama milik Elvi Sukaisih, Sudung, Buyung Apotek.
Dikatakan Alex Naliarno, selain permukiman warga, erosi ini juga mengakibatkan longsor pada kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) warga desa. Bahkan, kata Alex, beberapa makam pada TPU Arah Tiga telah terjun ke sungai.
‘’Di samping permukiman warga, erosi juga berdampak pada pemakaman umum. Beberapa makan yang tergerus erosi sudah terjun ke sungai,’’ kata Alex.
BACA JUGA:Aksi Pembalasan, Besok Warga Ujung Padang Tutup Total Akses Jalan RT2
Sementara, kejadian erosi Sungai Manjuto di Desa Lubuk Gedang, titik terparah terjadi di permukiman penduduk desa. Di antaranya bernama Lara, Rizal, Sian, Son dan rumah Malin.
Kondisi terbaru, sejumlah rumah warga itu tinggal menunggu waktunya terjun ke sungai. Lantaran, jarak tebing dengan rumah kurang dari 1 meter.
‘’Khusus untuk rumah Lara dan Malin di Desa Lubuk Gedang, pada bagian dapurnya sudah terban. Sementara, beberapa unit rumah lainnya, secara kasat mata tak berjarak lagi dengan bibir tebing sungai,’’ ujar Alex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: