Kasus DBD Terus Bertambah di Mukomuko, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajad Sutradjat--
Terkait dengan penetapan KLB DBD, ia mengatakan, banyak yang dipertimbangkan terkait dengan kesiapan pemerintah daerah sendiri.
Dijelaskannya, misalkan kalau ditetapkan KLB oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan harus fokus menyelesaikan permasalahan ini di tempat tersebut seperti yang terjadi tahun kemarin di Desa Lubuk Sanai.
Cuma yang lebih penting sebenarnya bagi dinas ini adalah langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan terkait penanganan DBD.
"Contoh misalkan kita kemarin sudah memberikan imbauan berupa surat edaran melalui camat yang ditandatangani oleh bupati terkait langkah-langkah pencegahan DBD itu sudah kita lakukan," ujarnya.
Setelah itu, katanya, instansinya sudah bersurat ke seluruh puskesmas untuk mengantisipasi penularan DBD dan deteksi dini penderita DBD sudah dilakukan.
Ia menerangkan, DBD ini penyakit yang siklus selalu ada setiap tahun apalagi dalam kondisi cuaca musim hujan, maka
yang ditekankan sebenarnya bagaimana masyarakat terkait pencegahan DBD terutama adalah dalam kebersihan lingkungan dan menghilang jentik jentik atau pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo menyebutkan, dari sebanyak 78 warga yang positif DBD, sebanyak 26 orang warga Desa Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik.
"Kami sejak kemarin sampai sekarang kami melakukan fogging di Desa Lubuk Mukti, dan hampir sepertiga wilayah itu sudah di fogging," ujarnya.
Kemudian, katanya, petugas juga melakukan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah ini agar bisa dilakukan penanganan segera. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: