Mandau Suku Dayak Yang Sakti Mandraguna, Membuat Inggris, Belanda dan Jepang Mati Kutu

Mandau Suku Dayak Yang Sakti Mandraguna, Membuat Inggris, Belanda dan Jepang Mati Kutu

Mandau Suku Dayak Yang Sakti Mandraguna, Membuat Inggris, Belanda dan Jepang Mati Kutu--

RADARMUKOMUKO.COM - Mandau Suku Dayak Yang Sakti Mandraguna, Membuat Inggris, Belanda dan Jepang Mati Kutu

Mandau juga bukan senjata biasa, karena disebut memiliki kesaktian saat berada di tangan orang dayak yang memiliki ilmu tinggi, bahkan Mandau bisa terbang menebas musuhnya hingga terpenggal.

Setiap bagian suku Dayak memiliki orang yang bisa menggunakan ilmu mandau terbang, karena ilmu ini diwariskan secara turun temurun.

BACA JUGA:Cinta Terakhir Bung Karno, Heldy Djafar Yang Sudah Diramal Sejak Kecil akan Mendapat Orang Besar

BACA JUGA:Cara Suku Ini Menjaga Keperawanan Keterlaluan, Bagian Wanita Dijahit

Maka Dayak menjadi pasukan yang pernah bikin tentara Belanda Keok, bahkan penjajah mengakui senjata Dayak baik Mandau maupun Sumpit sangat mematikan. Hingga Belanda mengatakan melawan Dayak sama seperti melawan hantu.

Dilansir dari berbagai simber, Michael Coomans, dalam bukunya yang berjudul Manusia Daya (1987), menuliskan orang Dayak hidup dalam kepercayaan tradisi adat, hingga kejadian mistis menjadi objek dalam sebuah kepercayaan. Hal yang berbau mistis menjadi hal yang riil dan objektif. 

Mandau merupakan benda budaya yang lahir tidak lepas dari anggapan magis tersebut, Mandau lebih dari sekadar senjata, masyarakat Suku Dayak percaya di dalam mandau bersemayam roh nenek moyang mereka.

Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, secara khusus, ambang birang bitang pono ayun kajau menjadi sebutan lain mandau yang dikenal pada masyarakat Dayak di daerah Barito, Kalimantan Timur. 

Menurut cerita Mandau berasal dari asal kata "MAn-Da-U", nama seseorang yang datang ke pulau Kalimantan yaitu dari suku kuno china "Namman" atau Barbar Selatan. 

Diceritakan, Man Da U masuk ke pulau Kalimantan bersama para tawanan perang Bangsa Barbar Selatan, ada laki-laki dan perempuan kemudian mereka dipekerjakan menjadi budak dan mengabdi kepada Man Da U. 

Awal kedatangannya untuk mencari hasil alam, dia berkeliling ke sungai-sungai dan membentuk kelompok-kelompok dari tempat satu dan tempat lainnya. Tubuh-tubuh mereka ditandai dengan ukiran-ukiran tato agar mereka mengenal setiap kelompok klan yang mereka temui. 

BACA JUGA:Kisah Nyai Balau, Wanita Sakti dari Suku Dayak Yang Dikenal Sopan dan Baik Hati

BACA JUGA:Pengusiran dan Pembataian Etnis Tionghoa dalam Tragedi Mangkuk Merah, Awalnya Hidup Rukun Bersama Suku Dayak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: