Cara Suku Ini Menjaga Keperawanan Keterlaluan, Bagian Wanita Dijahit
Cara Suku Ini Menjaga Keperawanan Keterlaluan, Bagian Wanita Dijahit--
RADARMUKOMUKO.COM - Ada suku yang menerapkan hubungan bebas, sehingga bagi mereka kesucian seorang wanita tidak begitu penting. Namun juga ada suku yang begitu ketat menjaga keperawanan seorang wanita.
Seperti yang dulakukan oleh kelompok atau suku yang ada di Afrika Timur dan Indian Peru. Pada suku ini dilakukan tradisi menjahit dan mengikat bagian anak perempuan untuk mencegah mereka melakukan hubungan s3ksual sebelum menikah.
Mereka hanya menyisakan sebuah lubang kecil untuk buang air kecil saja bagi wanita tersebut.
Jahitan ini baru akan dibuka sedikit saat perempuan tersebut telah menikah dan akan melakukan hubungan s3ksual serta saat akan melahirkan.
Perbuatan ini disebut Female Genital Mutilation (FGM) atau dikenali sebagai sunat perempuan merupakan prosedur melibatkan pembuangan sebahagian atau keseluruhan luar kemaluan wanita, yang dilakukan bukan atas sebab perubatan.
BACA JUGA:Mengenal Tarian Pitu, 7 Peradian Adat Tradisional Suku Toraja, Keputusan Bersifat Mutlak
BACA JUGA:Tiga Suku Dengan Penduduk Bermata Biru di Indonesia, Ternyata Salah Satunya di Aceh
Bukti kebenaran dari tradisi ini, diceritakan seorang wanita dikenali sebagai Asma. Dikutib dari theasianparent.com, ia menceritakan, seorang gadis tidak akan kahwin jika tidak berkhitan. Tindakan ini merupakan tanda kesucian dan kesetiaan mereka terhadap bakal suami.
Dijelaskan saat berusia 12 tahun, ia dianggap mulai jatuh cinta pada seorang pria, ibunya meminta bidan mengeluarkan bahagian kelentit dan menjahit kewanitaannya.
Parahnya lagi setelah menikah dan pada malam pertama, suaminya yang mengetahui membawa pisau kecil untuk memotong jahitan itu supaya bisa melakukan hubungan.
Sakitnya bisa dibayangkan, bahkan untuk memudahkan suaminya melepas jahitan, suaminya meminta bantuan ibu, ayah dan kakaknya masuk ke dalam bilik. Mereka semua memegang wanita ini agar suaminya bisa memotong jahitan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: