Misteri Kacamata Hitam Tembus Pandang Milik Presiden Ir. Soekarno, Mitos atau Fakta

Misteri Kacamata Hitam Tembus Pandang Milik Presiden Ir. Soekarno, Mitos atau Fakta

Kecamata hitam bung karno tembus pandangkah?-dokumen,net-Radar Mukomuko

 

RADARMUKOMUKO.COM - Membahas bapak proklamator Indonesia yang juga presiden pertama Ir. Soekarno tentu tidak ada habisnya. Karena sosok bapak bangsa ini benar-benar memiliki berbagai kemampuan dan rahasia kehidupan yang penuh misteri.

Mulai dari isu tongkat komando Soekarno yang dikatakan sakti, kemudian miliki berbagai ilmu kenuragaan yang bisa menyelamatkan dirinya dari berbagai ancaman dan lainnya. 

Salah satu yang sejak dulu banyak diisukan adalah terkait dengan kacamata hitam Bung Karno yang katanya tembus pandang.

Dikatakan dengan menggunakan kecamatan hitam tersebut, orang yang menggunakan pakaian lengkap di depan akan terlihat tenpa busana. 

Bahkan dikatakan karena kacamata tembus pandang itu pula Soekarno jika berpidato selalu bersemangat dan berapi-api. 

BACA JUGA:Kisah Ajudan Jendral Nasution, Ditembus Peluru PKI Hingga Gagal Menikah Dengan Kekasihnya Rukmini

BACA JUGA:Soekarno Marah Pada Presiden Amerika Karena Tak Disambut, Ternyata Karena Ada Tokoh PKI Aidit

Namun cerita ini tidak mendasar, sebab Soekarno selalu berpidato dengan semangat dan berapi-api, walau tanpa menggunakan kecamatan. Ini bisa dilihat dari dokumen poto maupun video saat Seokarno ada di vidium.

Maka ada kemungkinan isu kacamata tembus pandang ini, pada masa lalu sengaja dihembus oleh lawan-lawan politiknya atau orang yang tidak menyukai Soekarno saat itu.

Karena diketahui, Soekarno pernah diprotes hingga di demo massa karena pernikahannya dengan banyak wanita. Ada 9 orang istri Presiden Soekarno yang tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa ini.

Yang pasti sampai sekarang kecamatan peninggalan Soekarno "Kacamata Hitam" ini masih misteri, baik keberadaannya maupun tentang isu tembus pandang yang banyak dikatakan.

Yang pasti juga sebagai pendiri bangsa Soekarno tentu memiliki kemampuan di segala bidang, hingga ia mampu membawa bangsa ini besar dan dihormati bangsa asing.

Juga yang menjadi catatan, kemungkinan pada masa itu kacamata hitam belum begitu femiliar di tengah masyarakat di kampung-kampung, masih termasuk barang yang jarang ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: