Suku Maori Selandia Bahasanya Banyak Mirip Bahasa Indonesia, Ini Faktanya

Suku Maori Selandia Bahasanya Banyak Mirip Bahasa Indonesia, Ini Faktanya

Suku Maori Selandia Bahasanya Banyak Mirip Bahasa Indonesia, Ini Faktanya --

RADARMUKOMUKO.COM - Selandia Baru, sebuah negara yang terkenal dengan keindahan alam dan budaya yang beragam. 

Salah satu kelompok etnis yang mendiami negara ini adalah Suku Maori, bangsa asli yang memiliki sejarah dan tradisi yang kaya. Siapa sebenarnya Suku Maori dan apa saja keunikan mereka?

Suku Maori adalah penduduk asli Selandia Baru yang berbicara menggunakan bahasa Maori. Nenek moyang mereka adalah orang Polinesia, yang diperkirakan tiba di Selandia Baru sekitar 1.000 tahun lalu.

Mereka menyeberangi Samudera Pasifik dengan menggunakan kano (waka) dan bintang sebagai penunjuk arah. Mereka menamakan tanah baru mereka sebagai Aotearoa, yang berarti "tanah awan putih panjang".

BACA JUGA:Perlawanan Suku Melayu di Rempang Dari Dulu dan Kini Kisah Penuh Semangat Melawan Penjajah

BACA JUGA:Warga Rempang Tolak Keputusan Merelokasikan Ke Pulau Galang, Menteri Investasi Cari Solusi

Suku Maori hidup dalam kelompok-kelompok yang disebut iwi, yang memiliki hubungan kekerabatan dan wilayah masing-masing.

Mereka mengembangkan budaya mereka sendiri dengan mitologi, seni, musik, tarian, dan perang yang berbeda dengan budaya Polinesia lainnya. Mereka juga menghormati alam dan roh-roh leluhur (atua) sebagai bagian dari kepercayaan mereka.

Kehidupan Suku Maori mulai berubah ketika orang Eropa mulai datang ke Selandia Baru pada abad ke-17. Salah satu orang Eropa pertama yang menemukan Selandia Baru adalah James Cook, seorang penjelajah dari Inggris, pada tahun 1769.

Awalnya, hubungan antara Suku Maori dan orang Eropa cukup baik, karena mereka saling bertukar barang dan pengetahuan.

Namun, seiring bertambahnya jumlah pendatang dari Eropa, terjadi konflik antara Suku Maori dan orang Eropa terutama mengenai masalah tanah.

BACA JUGA:Hanya di Suku Ini, Istri Bisa Diwariskan dan Hidup Menjanda Menderita Hingga Tersakiti

BACA JUGA:Perang Puputan Suku Osing Tidak Mau Diatur Penjajah, Perang Hingga Mati Ketimbang Dijajah

Pada tahun 1840, pemerintah Inggris membuat sebuah perjanjian dengan beberapa pemimpin Suku Maori yang disebut Perjanjian Waitangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: