Bukan Sembarangan Kayu, Ini Asal Tongkat Presiden Soekarno Hingga Kesaktiannya Hingga Amerika

Bukan Sembarangan Kayu, Ini Asal Tongkat Presiden Soekarno Hingga Kesaktiannya Hingga Amerika

Bukan Sembarangan Kayu, Ini Asal Tongkat Presiden Soekarno Hingga Kesaktiannya Hingga Amerika --

Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa. 

Suatu malam Bung Karno didatangi orang dengan membawa sebalok kayu pohon Pucang Kalak yang ia potong dengan tangannya, balok itu diserahkan kepada Bung Karno.

"Untuk menghadapi para Jenderal..!! "kata orang itu.

Lalu Bung Karno menyuruh salah seorang seniman Yogyakarta untuk membuat kayu itu menjadi Tongkat Komando.

Pada penulis biografinya Bung Karno, ‘Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’, Cindy Adams, Bung Karno berkata bahwa tongkat komandonya itu tidak memiliki daya sakti atau daya linuwih.

"Itu hanya kayu biasa yang aku gunakan sebagai bagian dari penampilanku sebagai pemimpin dari sebuah negara besar,” kata Bung Karno kepada Cindy Adams pada suatu saat di Istana Bogor.

BACA JUGA:Kisah Siti Oetari, Istri Pertama Tapi Bukan Cinta Pertama Soekarno Hingga Tak 'Disentuh'

BACA JUGA:5 Tokoh Nasional Yang Pernah Dipenjara Secara Tak Adil Oleh Soekarno, Bukti Politik Itu Kejam

Dalam biografi itu diceritakan, pernah pada suatu saat dalam pertemuannya dengan Presiden Kuba, Fidel Castro.

Castro memegang tongkat Bung Karno dan bercanda.

"Apakah tongkat ini sakti seperti tongkat kepala suku Indian..??" kelakar Castro.

Cerita lain tentang tongkat Soekarno, adalah saat ia berkunjung ke Gedung Putih, Amerika Serikat pada tahun 1961.

Saat itu, Soekarno bertemu dengan Presiden AS Dwight D. Eisenhower dan meninggalkan tongkat komandonya di salah satu ruangan di Gedung Putih.

Ketika ia hendak mengambilnya kembali, ia terkejut melihat pengawal-pengawal Presiden AS tidak bisa mengangkat tongkat tersebut.

Hanya Soekarno yang bisa mengangkat tongkat tersebut dengan mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: