Kayu Pucang Kalak, Kayu Merah yang Punya Sejarah dan Misteri yang Mengagumkan
Kayu Pucang Kalak, Kayu Merah yang Punya Sejarah dan Misteri yang Mengagumkan--Sumber Foto : RMOnline.id
RMONLINE.ID - Kayu pucang kalak, kayu yang menjadi bahan tongkat komando Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, ternyata memiliki banyak fakta yang jarang diketahui oleh masyarakat. Kayu ini tidak hanya memiliki nilai sejarah dan mistis yang tinggi, tetapi juga memiliki manfaat dan khasiat lain yang berkaitan dengan kesehatan, kecantikan, dan keberuntungan. Berikut ini adalah lima fakta yang menarik tentang Kayu pucang kalak.
Pertama, kayu pucang kalak berasal dari tempat keramat di pegunungan Kalak, yang terletak di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan . Di tempat ini, terdapat makam Mbah Kalak, seorang tokoh spiritual yang dihormati oleh masyarakat setempat . Di atas makam Mbah Kalak, terdapat pohon pucang yang sudah berusia ratusan tahun .
Kedua, kayu pucang kalak memiliki warna merah tua yang khas, dan jika direndam dalam air, akan terlihat seperti ular . Hal ini membuat kayu pucang kalak dianggap memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan perlindungan dan kewibawaan bagi pemiliknya .
BACA JUGA:Pilkada 2020 Sapuan Unggul di 10 Kecamatan dan Huda di 5 Kecamatan, Sekarang Tidak Mungkin Lagi
BACA JUGA:5 Fakta Penting: My Baby Hair and Body Wash untuk Usia Berapa?
Ketiga, kayu pucang kalak menjadi terkenal setelah Soekarno memilihnya sebagai bahan tongkat komando saat memimpin upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tongkat komando tersebut kemudian disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Namun, tidak semua orang dapat melihat tongkat komando tersebut, karena hanya dipamerkan pada hari-hari tertentu.
Keempat, tongkat komando Soekarno pernah menyelamatkannya dari beberapa percobaan pembunuhan. Pada tahun 1950, seorang pria bernama Oei Tjoe Tat mencoba menembak Soekarno dari jarak dekat dengan pistol Colt 45 saat salat Idul Adha di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Monas).
Namun, peluru yang ditembakkan tidak mengenai tubuh Soekarno, melainkan mengenai tongkat komandonya. Pada tahun 1957, seorang pria bernama Djamin Ginting mencoba melemparkan granat ke arah Soekarno saat berpidato di depan Istana Merdeka. Namun, granat tersebut meleset dan jatuh di belakang panggung.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap dan Cara Mendaftar Tes PPPK Tahap 2, Calon Peserta Wajib Tahu
Kelima, meskipun demikian, Soekarno sendiri pernah mengatakan bahwa tongkat komandonya tidak memiliki daya sakti atau daya linuwih. Ia mengatakan bahwa tongkat komandonya hanyalah kayu biasa yang ia gunakan sebagai bagian dari penampilannya sebagai pemimpin dari sebuah negara besar . Ia juga pernah bercanda dengan Presiden Kuba Fidel Castro tentang tongkat komandonya. Castro bertanya apakah tongkat komandonya sakti seperti tongkat kepala suku Indian. Soekarno menjawab bahwa tongkat komandonya tidak sakti, tetapi ia sakti.
Demikianlah berita tentang lima fakta yang jarang diketahui tentang kayu pucang kalak. Kayu ini menjadi salah satu warisan sejarah dan budaya bangsa yang patut dihormati dan dijaga. Semoga berita ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih telah membaca berita ini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: