Mengapa Orang Indo Belanda Jarang Ditemukan di Indonesia, Ternyata Begini Kisah Kelamnya

Mengapa Orang Indo Belanda Jarang Ditemukan di Indonesia, Ternyata Begini Kisah Kelamnya

Mengapa Orang Indo Belanda Jarang Ditemukan di Indonesia, Ternyata Begini Kisah Kelamnya--

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic : Apakah Kru Titanic Berusaha Mencegah Tenggelamnya Kapal?

Huru-hara, pembantaian, dan perampokan massal dilakukan dilakukan oleh masyarakat pro-kemerdekaan, atau yang biasa disebut sebagai Pemoeda dan Pelopor pada pada tahun 1945–1947, setelah proklamai kemerdekaan.

Masa Bersiap merupakan sebuah teror, kekacauan, dan kekerasan yang dilatarbelakangi amarah dan keinginan balas dendam pribumi terhadap kolonialisme Belanda.

Walau utama dari aksi ini adalah sisa-sisa tentara Belanda yang belum mudik beserta keturunannya juga orang Indo eropa, tapi juga banyak korban yang merupakan orang Maluku dan orang Tionghoa.

Melansir dari wikipidia dan sumber lainnya, Fase revolusi nasional Indonesia ini disebut "Bersiap" oleh orang-orang Indo Belanda (Eurasia) yang selamat dari periode penuh konflik ini dan digunakan dalam karya akademis Belanda dan Inggris.

Istilah ini berasal dari seruan perang pro-Republik Indonesia dan seruan terus-menerus untuk mengangkat senjata: "Siap!" - "Siap!" yang terdengar ketika orang yang tampak sebagai musuh potensial revolusi memasuki daerah pro-republik.

Tetapi banyak istilah lain yang dipakai seperti gedoran di Depok, ngeli di Banten dan sekitarnya, dan gegeran atau dombreng di Jawa Tengah.

Periode ini diawali oleh peralihan kekuasaan dari Tentara Kekaisaran Jepang kepada pemerintahan Republik Indonesia. 

Estimasi jumlah korban dari kekacauan ini berkisar antara 3.500 hingga 20.000 jiwa yang terdiri atas orang Belanda beserta keturunannya. Juga banyak terbunuh orang Tionghoa, orang Jawa, orang Maluku, dan kelompok lain dari status sosial ekonomi yang tinggi.

Maka jarang ditemukan orang keturunan Belanda atau Eropa yang tinggal di Indonesia setelah kemerdekaan, karena banyak yang menjadi korban dalam Masa Bersiap atau melarikan diri ke Eropa. 

BACA JUGA:Dulu Menjadi Penjajah, Kini Belanda Kekurangan Penjahat Hingga Puluhan Penjara Terpaksa Ditutup

BACA JUGA:Kisah Cinta Bung Hatta, Putus Tunangan Demi Perjuangan dan Soekarno Sebagai Mak Comblang

Peristiwa bermula dengan dijarah dan dirampoknya Depok oleh para Pemoeda atau Pelopor pada tanggal 9 Oktober 1945.

Depok waktu itu dikenal sebagai pusat tempat tinggalnya orang Indo.

Sedangkan masa akhir Bersiap ditetapkan selesai dengan munculnya aksi Agresi Militer Belanda I atau Aksi Polisi Belanda I pada bulan Januari 1947.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: