Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic : Apakah Kru Titanic Berusaha Mencegah Tenggelamnya Kapal?

Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic : Apakah Kru Titanic Berusaha Mencegah Tenggelamnya Kapal?

Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic : Apakah Kru Titanic Berusaha Mencegah Tenggelamnya Kapal?--

RADARMUKOMUKO.COM - Kapal Titanic, yang dikenal sebagai kapal samudra terbesar dan termewah pada masanya, mengalami bencana tragis pada tanggal 14-15 April 1912, ketika menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.

Dari sekitar 2.224 penumpang dan awak yang berada di kapal, lebih dari 1.500 orang tewas akibat kecelakaan tersebut.Namun, apakah kru Titanic berusaha mencegah tenggelamnya kapal setelah mengetahui adanya bahaya gunung es?

Menurut sumber-sumber yang saya temukan, kru Titanic sudah mengetahui bahwa kondisi di laut Atlantik Utara sedang hangat dan membuat banyak gunung es pecah dan hanyut di lautan, tapi mereka yakin bahwa Titanic tak bisa tenggelam.

Pada 14 April 1912 malam, sebuah kapal yang berlayar di alur yang sama dengan Titanic, melaporkan lewat radio tentang adanya gunung es mengadang jalur.

Namun, pesan tersebut tidak sampai ke jembatan komando Titanic karena operator radio sedang sibuk mengirimkan pesan-pesan pribadi penumpang.

BACA JUGA:Biar Putus Sekolah Tapi Sukses Merancang Kapal Tetanic, Thomas Andrews Jadi Sombong Menantang Tuhan Begini

BACA JUGA:Ini Firasat Buruk Henry Wilde dan Edith Corse, Kru Kapal Titanic Serta Penumpang Sebelum Berlayar

Pada pukul 23.40 waktu kapal, pengintai di menara pengintaian melihat gunung es di depan kapal dan memberi sinyal kepada jembatan komando. Kapten Edward Smith, yang sedang tidur di kabinnya, terbangun oleh suara lonceng dan telepon. 

Dia segera memerintahkan untuk mematikan mesin, memutar kemudi ke kiri, dan menutup pintu kedap air untuk mengisolasi kerusakan.

Namun, upaya tersebut terlambat dan tidak cukup untuk menghindari tabrakan. Sisi kanan kapal menabrak gunung es dan melubangi enam dari enam belas kompartemen kedap air. Air laut mulai membanjiri ruang mesin, ruang ketel, dan kargo.

Para insinyur dan mekanik di bawah kapal berusaha memperbaiki kerusakan dan memompa air keluar dari kompartemen-kompartemen yang bocor.Mereka juga berusaha menjaga suplai listrik tetap stabil agar lampu-lampu dan radio tetap berfungsi.

Namun, mereka menyadari bahwa kerusakan terlalu parah dan kapal tidak akan bertahan lama. Titanic dirancang untuk tetap mengapung jika empat kompartemennya bocor, tetapi jika lebih dari itu, kapal akan tenggelam.

Sementara itu, di atas kapal, para perwira dan awak lainnya berusaha mengevakuasi penumpang ke sekoci.Namun, proses evakuasi berlangsung lambat dan tidak teratur karena beberapa faktor.

BACA JUGA:Tenggelamnya Kapal Titanic Ternyata Sudah Diramal Seorang Jurnalis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: