Mengejutkan, Benarkah Pelayaran Titanic Sebuah Keterpaksaan yang Mengakibatkan Tragedi Tabrakan Gunung Es

Mengejutkan, Benarkah Pelayaran Titanic Sebuah Keterpaksaan yang Mengakibatkan Tragedi Tabrakan Gunung Es

Mengejutkan, Benarkah Pelayaran Titanic Sebuah Keterpaksaan yang Mengakibatkan Tragedi Tabrakan Gunung Es--

RADARMUKOMUKO.COM - Titanic, kapal yang dikenal sebagai keajaiban teknik dan kapal terbesar pada zamannya, memulai pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat, pada tanggal 10 April 1912. 

Banyak orang kaya dan terkenal yang ikut berlayar, antara lain John Jacob Astor, salah satu orang terkaya dunia saat itu, dan pengusaha Benjamin Guggenheim. Mereka semua ingin mencatat sejarah sebagai penumpang pertama di Titanic.

Namun, pelayaran perdana itu berakhir dengan tragedi. Pada malam 14 April 1912, Titanic menabrak sebuah gunung es di Samudra Atlantik Utara dan akhirnya tenggelam. 

Dari 2.224 orang penumpang dan awak kapal, hanya 705 orang yang selamat. Tenggelamnya Titanic menjadi salah satu bencana maritim terbesar dalam sejarah.

BACA JUGA:Ibu dan Anak Boleh Berbagai Suami, Hanya Pria Ini Boleh Nikahi Janda Suku Mandi

BACA JUGA:Dijuluki Wanita Terindah Walau Tak Pernah Mandi, Inilah Fakta Suku Bolehkan Tamu Sekamar Dengan Istri

Lalu, apakah pelayaran perdana Titanic sebuah keterpaksaan? Apakah ada faktor-faktor yang membuat kapal itu harus berlayar meskipun ada peringatan tentang gunung es? 

Berdasarkan sumber-sumber yang saya temukan di web, ada beberapa hal yang mungkin mempengaruhi keputusan untuk melanjutkan pelayaran perdana Titanic.

Pertama, ada tekanan kompetisi antara perusahaan pelayaran.

White Star Line, perusahaan pemilik Titanic, bersaing dengan Cunard Line, perusahaan pelayaran lain yang memiliki kapal-kapal cepat seperti Lusitania dan Mauretania.

White Star Line ingin menarik penumpang dengan menawarkan kapal-kapal mewah dan nyaman seperti Titanic dan saudara-saudaranya, Olympic dan Britannic. 

Jika pelayaran perdana Titanic ditunda atau dibatalkan karena alasan cuaca atau keselamatan, itu akan merugikan reputasi dan bisnis White Star Line¹.

Kedua, ada ambisi pribadi dari beberapa tokoh penting di kapal. Kapten Edward John Smith, misalnya, dikabarkan ingin pensiun setelah pelayaran perdana Titanic. Dia mungkin ingin mengakhiri karirnya dengan prestasi yang membanggakan.

BACA JUGA:Tradisi Kuno Suku di Indonesia dari Sumatera Hingga Papua, Mas Kawin Kepala Hingga Potong Jari

BACA JUGA:20 Ribu Orang Hadir dalam 2 Hari, Pesta Rakyat Simpedes BRI Gelorakan Pandaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: