Dijuluki Wanita Terindah Walau Tak Pernah Mandi, Inilah Fakta Suku Bolehkan Tamu Sekamar Dengan Istri

Dijuluki Wanita Terindah Walau Tak Pernah Mandi, Inilah Fakta Suku Bolehkan Tamu Sekamar Dengan Istri

Dijuluki Wanita Terindah Walau Tak Pernah Mandi, Inilah Fakta Suku Bolehkan Tamu Sekamar Dengan Istri--

RADARMUKOMUKO.COM - Bukan saja tidak boleh mandi, wanita juga dibatasi mencuci tanga. Namun demikian wanita Suku Himba yang berasal Namibia Utara, Afrika dianggap sebagai wanita terindah di benua tersebut.

Cara mereka mandi tidak memakai air melainkan menggunakan asap. Dimana dengan menaruh arang bakar ke dalam mangkuk kecil berisi tanaman herbal (kebanyakan daun dan cabang kecil pohon Commiphora) dan menunggu asap naik.

Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat. 

Untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh, mereka akan menutup diri dengan selimut sehingga asap terperangkap di bawah kain. 

BACA JUGA:Kala Presiden Soekarno Diprank Idrus dan Markonah Raja dan Ratu Suku Anak Dalam, Ternyata PSK dan Tukang Becak

BACA JUGA:Tradisi Titi yang Menyakitkan Suku Mentawai, Membuat Tato Tradisional Dengan Jarum Bambu

Juga dalam menghias diri bukannya ke salon atau menggunakan kosmetik, mereka menggunakan adonan yang bernama otjize. Adonan ini campuran mentega, lemak, dan tanah liat berwarna merah.

Adonan ini biasanya disempurnakan dengan getah tumbuhan untuk menambah aroma yang menyenangkan.  

Adonan tanah liat atau otjize ini setiap hari dibalut ke rambut dan tubuh mereka, sehingga menghasilkan tampilan yang bernuansa serba merah yang unik dan menawan.

Penggunaan otjize juga diyakini sebagai pelindung kulit dari matahari dan agar terbebas dari gigitan serangga. 

Namun, mereka lebih menganggap otjize sebagai makeup yang wajib dipakai sehari-hari. 

Sementara untuk tatanan rambut, perempuan Himba menambahkan bulu kambing ke dalam adonan otjize untuk menambahkan volume rambut gimbal tersebut. 

Gadis remaja Himba akan menata rambutnya dengan untaian kepang-kepang gimbal yang dibiarkan menggantung di hadapan wajah mereka. 

Ini melambangkan bahwa mereka memasuki masa pubertas, dan rambut yang menutupi wajah dimaksudkan untuk membatasi pandangan laki-laki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: