Soekarno Memiliki Tiga Tongkat Komando, Masing-masing Digunakan Saat Pidato, Hadapi Jendral dan ke Luar Negeri

Soekarno Memiliki Tiga Tongkat Komando, Masing-masing Digunakan Saat Pidato, Hadapi Jendral dan ke Luar Negeri

Presiden Soekarno selalu membawa tongkat saat bertemu petinggi dari luar neger--

Versi kedua kayu yang dibuat sebagai tongkat bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak.

Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan.

BACA JUGA:11 Orang Anak Presiden Soekarno, Dari Politisi, Seniman Hingga Jarang Terekspos

BACA JUGA:Peristiwa Rengasdengklok, Saat Golongan Muda Menculik Soekarno-Hatta Jelang Proklamasi

Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat.

Di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang. Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas.

Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air.

Jika bayangan di dalam air menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli.

Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa. 

Suatu malam Bung Karno didatangi orang dengan membawa sebalok kayu pohon Pucang Kalak yang ia potong dengan tangannya, balok itu diserahkan kepada Bung Karno.

"Untuk menghadapi para Jenderal..!! "kata orang itu.

Lalu Bung Karno menyuruh salah seorang seniman Yogyakarta untuk membuat kayu itu menjadi Tongkat Komando.

BACA JUGA:Nama 9 Istri Soekarno, Menikah Pertama Usia 20 Tahun dan Terakhir 65 Tahun

BACA JUGA:Misteri Tongkat Bungkarno dan Asal Usulnya, Kini Berada di Tangan Puan Maharani

Pada penulis biografinya Bung Karno, ‘Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’, Cindy Adams, Bung Karno berkata bahwa tongkat komandonya itu tidak memiliki daya sakti atau daya linuwih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: