Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Ini Riwayatnya Sebulan Terakhir

Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Ini Riwayatnya Sebulan Terakhir

Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Ini Riwayatnya Sebulan Terakhir-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM – Polusi udara DKI Jakarta kian memburuk. Ini terlihat dari data IQAir yang menggunakan acuan Air Quality Index United States (AQI US), indeks yang mengukur kualitas udara setiap daerah.

Selama sepekan ini, kualitas udara Jakarta terburuk terjadi pada Selasa (25/7/2023), dengan rata-rata harian mencapai 164 poin. AQI US mengklasifikasikan kualitas ini tidak sehat dan berada di zona merah.

BACA JUGA:Geger, Warga Tapan Pessel di Heboh Penemuan Bayi Dengan Tali Pusat Diperut Dibawah Jembatan

Dua hari setelahnya, Rabu dan Kamis, skor kualitasnya pun mencapai 161 poin. Kualitas udara ini masuk kategori tidak sehat.

Sementara pada hari ini, Jumat (28/7/2023), skor kualitas udara Jakarta berada di angka 156 poin. Skor ini masih masuk kategori tidak sehat.

Jika dilihat selama sebulan, rerata harian skor kualitas udara Jakarta didominasi tidak sehat, yakni zona oranye dan merah. Zona oranye menunjukkan udara tidak sehat bagi kelompok sensitif. Skornya di Jakarta mencapai 113-146 poin.

BACA JUGA:Ternyata Bayi Yang di Buang Dekat Jembatan Penadah Menggunakan Mobil Berplat BG Warna Hitam

Sementara itu, kualitas udara sedang hanya terjadi dua kali, yakni pada Kamis (29/6/2023) sebesar 81 poin dan Minggu (9/7/2023) sebesar 100 poin.

Data IQAir juga menunjukkan, polutan utama udara Jakarta adalah PM2,5 dengan konsentrasi 47 µg/m³ atau mikrogram per meter kubik pada Jumat (28/7/2023). Nilai ini 9,4 kali lebih tinggi dari panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Adapun standar kualitas udara ideal WHO memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

Secara sebaran daerah, Kemang V menempati posisi pertama dengan kualitas udara terburuk di Jakarta, yakni 163 poin pada Jumat (28/7/2023) pukul 11.00 WIB. Disusul Gordi HQ (162 poin) dan Gelora Bung Karno atau GBK (161 poin).

BACA JUGA:Awas Tertipu Begini Cara Membedakan Susu Asli Dengan Susu Palsu Tanpa Harus Meminumnya

Melansir Liputan6.com, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut 70% buruknya kualitas udara dipengaruhi sektor transportasi. DLH pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas menggunakan mobil pribadi.

Berikut parameter kualitas udara berdasarkan AQI US:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: