Mengenal Teba, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Bali yang Patut Dicontoh
Mengenal Teba, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Bali yang Patut Dicontoh--
RADARMUKOMUKO.COM – Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal akan keindahan alam yang mempesona, bukan hanya masyarakat lokal melainkan juga di kancah internasional.
Selain keindahan alamnya yang menakjubkan, Bali juga terbilang sangat subur tanahnya.
Hal tersebut lantaran masyarakat Bali mampu mengelola sampah rumah tangga menjadi bermanfaat.
BACA JUGA:Mobil Pertama Orang Indonesia Ternyata Berada di Belanda, Belum Berhasil Dikembalikan
Cara tersebut adalah dengan sistem teba. Sistem teba merupakan sistem pengelolaan rumah tangga di masa lalu yang merubah limbah organik menjadi pupuk kompos.
Di masa sekarang Bali kembali menerapkan teba yang di kenal sebagai teba modern untuk mengatasi penumpukan sampah.
Teba modern menjadi solusi alternatif yang sangat bermanfaat dalam mengelola sampah rumah tangga.
Yang perlu di perhatikan bahwa pengelolaan dengan sistem teba modern hanya sampah organik atau sampah yang dapat di daur ulang, sedangkan sampah anorganik akan di kumpulkan di TPS.
BACA JUGA:Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Kondisi Politik Indonesia Masih Kacau dan Ekonomi Terpuruk
Teba dulunya adalah sebuah lubang besar di tanah yang di gunakan sebagai tempat penumpukan sampah organik agar menjadi pupuk.
Sedangkan saat ini telah di modifikasi dengan menggunakan meja atau kursi kayu di halaman rumah.
Dengan modifikasi ini diharapkan dapat meminimalisir penggunaan lahan, selain itu dengan menggunakan kursi atau meja kayu di halaman rumah dapat di gunakan untuk nongkrong tanpa merasa jijik dengan penumpukan sampah.
Setidaknya sekitar 60%-70% membuat sampah organik dari sisa makanan, sayur-sayuran maupun buah-buahan yang busuk dapat di jadikan pupuk kompos dengan teba modern.
Inovasi ini pertama kali berkembang di Desa Adat Cemenggoan yang kemudian berkembang di sejumlah desa di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: