Tradisi Unik Suku Kayan Thailand Wanita Bergelar Leher Panjang, Berikut Tujuannya

BACA JUGA:Hebat, Ini 4 Senjata Paling Mematikan Suku Dayak dan Sosok Panglima Burung

Proses mengenakan cincin di leher ini tidak mudah dan tidak nyaman. 

Wanita suku Kayan mulai mengenakan cincin pertama mereka ketika berusia sekitar lima tahun. 

Setiap tahun, mereka menambahkan satu atau dua cincin lagi, hingga mencapai usia dewasa. Cincin-cincin ini bisa mencapai berat hingga lima kilogram dan panjang hingga 25 sentimeter.

BACA JUGA:Tradisi Tarian Seremonial Suku Guajiro, Jika Terjatuh Sanksinya Harus Nikah

Cincin-cincin ini tidak benar-benar memanjangkan leher, melainkan menekan tulang selangka dan tulang rusuk ke bawah, sehingga menciptakan ilusi optik bahwa leher menjadi lebih panjang. Akibatnya, wanita suku Kayan mengalami kesulitan untuk bernapas, menelan, dan bergerak. Jika mereka melepas cincin-cincin ini, mereka bisa mengalami patah tulang atau kematian.

Meskipun demikian, banyak wanita suku Kayan yang tetap bangga dengan tradisi mereka dan merasa bahwa cincin-cincin ini adalah bagian dari identitas budaya mereka. 

Mereka juga mendapatkan penghasilan dari wisatawan yang datang untuk melihat dan berfoto dengan mereka. 

Namun, ada juga wanita suku Kayan yang memilih untuk melepas cincin-cincin mereka dan hidup lebih bebas.

BACA JUGA:Lari ke Hutan Tidak Mau Dijajah Belanda, Suku Polahi Menjadi Terasing Hingga Terapkan Kawin Sedarah

Tradisi mengenakan cincin di leher ini adalah salah satu contoh dari keberagaman budaya yang ada di dunia. 

Meskipun mungkin terlihat aneh atau bahkan menyakitkan bagi orang lain, tradisi ini memiliki makna dan nilai tersendiri bagi orang-orang yang menjalaninya. 

Oleh karena itu, kita harus menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan budaya yang ada di sekitar kita.

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : www.idntimes.com dan intisari.grid.id

Sumber: