Zubair bin Awwam, Kekuatannya Setara Seribu Orang, Marah Seperti Singa

Zubair bin Awwam, Kekuatannya Setara Seribu Orang, Marah Seperti Singa

Zubair bin Awwam, Kekuatannya Setara Seribu Orang, Marah Seperti Singa-Ilustrasi-

Melansir dari kisahikmah.com, dikisahkan panglima Amr bin Ash, mengirim surat kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab untuk meminta bantuan pasukan saat hendak menaklukkan Mesir. Kala itu Amr bin Ash hanya membawa 3.500 pasukan. 

“Aku mengirimkan bala bantuan untukmu sebanyak 4.000 pasukan. Pada setiap seribu di antara mereka terdapat seorang laki-laki yang menyamai kekuatan seribu orang,” tulis Umar dalam suratnya. 

BACA JUGA:Sosok Ulama Asal Sumbar Ini Diperjuangkan jadi Pahlawan Nasional

Empat orang yang dikirim tersebut adalah Zubair bin Awwam, Miqdad bin Al-Aswad, Ubadah bin Shamit, dan Maslamah bin Mukhlad.

Di medan perang, keberanian dan kekuatan Zubair bin Awwam semakin gemilang. Pada perang Badar, dengan serban kuning di kepala, Zubair berhasil membabat pasukan Quraisy yang paling sulit roboh. 

Ubaidah bin Sa’ad bin al-Ash, namanya. Perwira kafir Quraisy itu mengenakan baju besi dan pelindung kepala yang menutup seluruh wajahnya kecuai kedua mata. 

Serangan pedang berhenti di baju besinya. Anak panah juga tidak mampu menembusnya.

Zubair tidak gentar. Dengan tombaknya, ia mengincar mata laki-laki itu. Zubair berhasil. Tombaknya menikam mata Ubaidah dan seketika laki-laki berjuluk Abu Dzatu Karsy itu tewas. 

BACA JUGA:Peringatan Hari Pahlawan, Momentum Penuntun Sikap Ikhlas

Zubair menginjak mayat Ubaidah untuk mencabut tombaknya yang menghunjam hingga bengkok.

Pada Perang Hunain, di saat kaum muslimin sempat terpukul mundur, Zubair terus bertahan. Ia laksana singa lapar hingga pasukan musyrikin ketakutan. 

“Zubair marah seperti macan dan menerjang seperti singa,” kata Ali bin Abu Thalib.

BACA JUGA:17 Pahlawan Wanita Indonesia, Angkat Senjata Hingga Melarang Poligami

Pada Perang Yarmuk, sebagian pasukan Islam ingin mendampingi Zubair menerjang musuh. “Kalian tidak akan sanggup bertahan,” kata Zubair. Namun, mereka tetap mengotot.

Ketika Zubair mulai maju menggebrak musuh, mereka mengikutinya. Namun, tatkala Zubair terus merangsek ke depan dan membelah pertahanan musuh hingga baris terakhir, pasukan Islam lainnya tidak sanggup mengikuti hawari Rasulullah ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: