Jika Seorang Ayah Gagal Dalam Tradisi Lompat Kerbau Bayinya akan Dibuang, Termasuk Anak Cacat

Jika Seorang Ayah Gagal Dalam Tradisi Lompat Kerbau Bayinya akan Dibuang, Termasuk Anak Cacat

Tradisi Mingi Suku Karo dan Hamar-Radar Mumuko-istimewa radar mukomuko

 

RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi Suku Karo dan Hamar di daerah terpencil Ethiopia Selatan cukup membingungkan dan bikin shock. 

Suku ini menganut kepercayaan Mingi, bahwa orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan fisik diyakini akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain.

Mereka  akan melakukan pembunuhan atau membuang bayi-bayi yang tidak diinginkan. Alasannya, anak-anak yang memiliki kelainan fisik akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain. 

Mingi sendiri merupakan julukan bagi bayi-bayi yang terlahir tidak normal menurut mereka. Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 300 bayi tak berdosa yang harus meregang nyawa sia-sia hanya karena dianggap Mingi.

BACA JUGA:Peran Penting Pers atau Wartawan Dalam Kemerdekaan Bangsa, Menumbuhkan Semangat Perjuangan

BACA JUGA:Dibentuk Oleh Jepang, Tidak Tahan Melihat Rakyat Ditindas, PETA Lakukan Pemberontakan

Bayi yang menjadi korban tradisi mingi dan harus direlakan dibunuh ada beberapa kategori, diantaranya:

1. Bayi yang lahir tanpa izin ketua adat.

2. Bayi kembar

3. Bayi dengan cacat fisik

4. Bayi yang gigi pertamanya tumbuh di rahang atas, termasuk anak-anak yang gigi susunya lepas

5. Bayi yang lahir dari ayah yang tidak berhasil melakukan tradisi lompat kerbau sebelum menikah.

BACA JUGA:5 Suku di Sumatera Selatan, Diantaranya Keturunan Suku Banten Hingga Penunggu Bukit Barisan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: