Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, Perang Dua Negara Serumpun Yang Tak Terpisahkan

Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, Perang Dua Negara Serumpun Yang Tak Terpisahkan

Sejarah Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia-Radar Mumuko-net, istimewa radar mukomuko

Namun hubungan kembali memanas karena PM Tuanku Abdul Rahman menandatangani dokumen pembentukan negara federasi Malaysia dengan Inggris. 

Naskah itu ditandatangani di London, Inggris pada 9 Juli 1963. Dalam naskah, disebut Negara Federasi Malaysia akan dibentuk pada 31 Agustus 1963, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Malaya yang ke-6. 

Langkah Malaysia mengganggu hubungan ketiga negara dan rencana pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi di Manila pada pertengahan Juli 1963. 

Pada pertemuan puncak di Manila, Filipina, dihasilkan tiga dokumen yakni Deklarasi Manila, Persetujuan Manila, dan Komunike Bersama. Terbentuk konfederasi tiga negara yakni Maphilindo (Malaya, Filipina, dan Indonesia). 

Rencana pembentukan negara federasi Malaysia, disepakati akan diselesaikan oleh PBB. Indonesia dan Filipina sepakat pembentukan negara federasi Malaysia asalkan sesuai kehendak rakyat yang akan dipersatukan.

Sekretaris Jenderal PBB U Thant pun membentuk tim penyelidik pada Agustus 1963. Sayangnya Pemerintah Malaysia keburu memproklamasikan berdirinya Negara Federasi Malaysia pada 16 September 1963. 

Padahal, hasil penyelidikan belum diumumkan secara resmi oleh PBB. Empat negara bagian yang tergabung dalam federasi yakni Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sabah, dan Sarawak. Indonesia pun murka akan langkah Malaysia yang lagi-lagi melanggar kesepakatan. 

BACA JUGA:Wartawan Mitra Adhyaksa Ikut Meriahkan Jalan Santai HBA ke 63 Kejari Mukomuko

Sehari sesudah proklamasi pendirian negara, Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Suasana pun makin memanas. Di Malaysia dan Indonesia, sama-sama terjadi demonstrasi besar-besaran. 

Kuala Lumpur, pada 17 September 1963, demonstran menyerbu kantor Kedutaan Besar RI. Mereka merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan PM Tuanku Abdul Rahman untuk diinjak-injak. 

Aksi itu membuat Soekarno gusar. Ia melancarkan kampanye Ganyang Malaysia. Pada 20 Januari 1964, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia.

Kemudian tanggal 3 Mei 1964 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya, Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia, Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia.

Di Kalimantan, perbatasan Sabah dan Sarawak, kemudian di Selat Malaka yang berbatasan dengan Johor, Rejimen Askar Melayu DiRaja berperang dengan gerilyawan Indonesia. Konten ini juga dilansir dari sini.

Demikian sejarah singkat  Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia. Satu hal yang pasti hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia sudah terwujud sejak 1957. Indonesia dan Malaysia merupakan saudara serumpun yang sudah ditakdirkan terus bersama.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: