Bangkai TItanic Selamanya Di Dasar Laut Atlantik , Sebagai Simbol Pemakaman 1500 Korban
Bangkai Kapal Titanic Dihuni 4 Hewan Mengerikan dan Seram--
RADARMUKOMUKO.COM -Kapal Titanic adalah salah satu karya teknologi dan kemewahan yang mengagumkan pada zamannya. Kapal ini dibuat oleh perusahaan White Star Line di Belfast, Irlandia, dengan biaya sekitar 7,5 juta dolar AS.
Kapal ini memiliki panjang sekitar 270 meter, lebar sekitar 28 meter, dan tinggi sekitar 53 meter. Kapal ini juga memiliki 16 kompartemen kedap air yang membuatnya dijuluki sebagai kapal yang tidak bisa tenggelam.
Namun, nasib tragis menimpa kapal ini pada pelayaran perdananya dari Inggris ke Amerika Serikat pada tahun 1912. Pada malam 14 April, kapal ini menabrak gunung es di Samudera Atlantik Utara dan mulai terisi air.
Dalam waktu kurang dari tiga jam, kapal ini terbelah menjadi dua bagian dan tenggelam ke dasar laut. Dari sekitar 2.200 orang yang berada di kapal, hanya sekitar 700 orang yang berhasil selamat.
Bangkai kapal Titanic baru ditemukan pada tahun 1985 oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Robert Ballard.
Mereka menemukan bahwa kapal itu terletak di kedalaman sekitar 4 kilometer dan terpisah menjadi dua bagian besar dan ribuan pecahan kecil.
Sejak saat itu, banyak orang yang tertarik untuk melihat bangkai kapal itu, baik sebagai peneliti maupun sebagai wisatawan.
Beberapa perusahaan bahkan menawarkan jasa tur bawah laut dengan menggunakan kapal selam khusus.
Namun, tidak semua orang setuju dengan kegiatan tersebut. Ada yang menganggap bahwa bangkai kapal Titanic adalah situs sejarah dan budaya yang harus dihormati dan dilindungi.
Ada juga alasan teknis mengapa bangkai kapal Titanic tidak dibangun kembali atau diangkat ke permukaan. Berikut adalah beberapa alasan tersebut:
1. Bangkai kapal Titanic sudah sangat rapuh dan rusak akibat bakteri dan korosi.
Menurut penelitian, ada bakteri khusus yang hidup di bangkai kapal itu, yaitu Halomonas titanicae. Bakteri ini mampu memakan besi dan belerang yang merupakan bahan utama kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: