Mengenal Penduduk Suku Cia Cia yang Menggunakan Bahasa Korea

Pemerintah Kota Bau-bau kemudian bekerjasama dengan Hunminjeongeum Research Institute untuk menyusun bahan ajar dan kurikulum muatan lokal mengenai bahasa Cia Cia dengan huruf Korea.

BACA JUGA:Cara Tradisi Khitan Anu Perempuan di Suku Sabiny, Pasti Sakit Sekali

Adapum huruf Hangeul ini mulai dipelajari dari tingkat SD sampai SMA. Sejak saat itulah, nama Cia Cia populer di Korea, Jepang, Inggris bahkan di Amerika.

Amirul menuturkan, berkat aksara Hangeul ini, kini telah dibuat naskah bahasa Cia Cia dalam tiga terjemahan, yakni Indonesia, Inggris dan Korea.

Setelah semua usahanya tercapai, Amirul yakin adanya sistem penulisan ini akan membuat bahasa Cia Cia tetap lestari.

BACA JUGA:STQH di Kota Bengkulu Mukomuko Juara Umum. Siap Menuju Tingkat Nasional Di Jambi Mewakili Bengkulu

Namun, yang lebih menggembirakan setelah menguasai huruf-huruf Korea itu, beberapa siswa, guru, masyarakat Cia Cia serta Pemerintah Kota Bau-bau pernah diundang langsung ke Korea.

Mereka mendemonstrasikan kemampuan menulis Hangeul untuk bahasa Cia Cia. Bahkan kemudian banyak guru dari Korea yang didatangkan langsung ke Bau-bau untuk mengajarkan huruf Hangeul.

Satu hal yang perlu diingat bahwa pengadopsian hangeul sebagai aksara tidak membuat eksistensi aksara latin hilang dalam kehidupan suku ini.

BACA JUGA:Suku Boentoet, Manusia Berekor dari Kalimantan yang Sempat Dicari

Keduanya digunakan secara berdampingan. Aksara latin digunakan dalam penulisan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Sementara hangeul digunakan dalam penulisan Bahasa Cia Cia sebagai bahasa daerah yang menjadi muatan lokal pada kurikulum pendidikan.*

Sumber: