Alasan Suku Himba Izinkan Tamu Tiduri Istri dan Larang Wanita Mandi Air

RADARMUKOMUKO.COM – Seperti diinformasikan pada konten sebelumnya, ada salah satu suku di Afrika, yaitu Suku Himba yang memiliki tradisi unik dalam menyambut tamu dan menghias diri.

Suku Himba yang hidup di Nambia Utara, Kenya suku ini biasa disebut suku merah merupakan salah satu suku dipedalaman di Afrika.

BACA JUGA:Ini Penyebab Suku Oni Tinggal di Gua dan Tidak Mau Ditemui

Cara suku ini memuliakan tamu sangat nyeleneh dan kebablasan. Dimana jika seorang tamu berkunjung untuk berilaturahmi, mereka dipersilakan meniduri istri pemilik rumah. 

Tamu bisa meniduri istri pemilik rumah yang dikunjungi memang menjadi salah satu tradisi aneh yang masih dipraktikkan.

Tapi tidak semua tamu dilayani dengan diizinkan tidur bersama istrinya. Mereka akan memuliakan tamu dengan menawarkan seks apabila, laki-laki rumah menunjukkan persetujuan dan kesenangannya melihat tamunya. 

BACA JUGA:Suku Paling Aneh, Salah Satunya Makan Jenazah dan Nomor 8 Mengerikan

Istri diberikan kepada tamunya untuk bermalam sementara suaminya tidur di kamar lain. Dalam kasus di mana tidak ada kamar yang tersedia, suaminya akan tidur di luar.

Tradisi lainnya, suku himba tidak mengizinkan wanita untuk mandi, namun wanita dari suku tetap mereka dianggap yang paling cantik di benua itu.

Namun tentu, definisi cantik bagi tiap orang atau suku bangsa itu berbeda. Mungkin di Indonesia cantik adalah berwajah manis, kulit puitih bersih dan budi pekerja baik. Sementara negara Barat memandang wanita cantik adalah yang bertubuh seksi, kulit putih, postur ideal, di tempat lain bisa sangat berbeda.

BACA JUGA:Tradisi Seksual Aneh 9 Suku di Dunia, Latihan Sek Hingga Makan Kutu

Jangankan mandi, kaum wanita suku Himba juga dibatasi untuk mencuci tangan mereka dengan air.

Wanita suku Himba tidak perlu mandi, mereka punya rahasia untuk menjaga kecantikannya.

Cara mereka mandi tidak memakai air melainkan menggunakan asap. Dimana denga menaruh arang bakar ke dalam mangkuk kecil berisi tanaman herbal (kebanyakan daun dan cabang kecil pohon Commiphora) dan menunggu asap naik.

Sumber: