Kata Martin Van Bruinessen, Hubungan Ponpes Al Zaytun dengan Gerakan NII, Ini Isi Bukunya

RADARMUKOMUKO.COM - Seorang peneliti dari luar negeri  Martin Van Bruinessen menuliskan sebuah buku yang berjudul “Traditionalist and Islamist pesantrens in contemporary Indonesia” tahun 2008.

Dalam tulisannya tersebut Van Bruinessen membahas tentang pesantren tradisional di Indonesia salah satunya Mahad Al Zaytun.

Martin Van Bruinessen mengungkapkan bahwa Al Zaytun merupakan salah satu pesantren terbesar dan terkenal di Indonesia yang memiliki santri hingga ribuan orang.

BACA JUGA:Ajaib!! Empat Anak Korban Pesawat Jatuh Selamat Setelah Terdampar di Hutan Amazon Selama 40 Hari

Pondok Pesantren Al Zaytun memberikan pendidikan islam yang berjalatkan ajaran salafiyah dengan mempromosikan pengalaman syariah.

Dalam tulisanya, Van menuliskan bahwa Al Zaytun mempunyai hubungan dengan sebuah gerakan teroris NII Palsu.

Sebagian pengurus Mahad Al Zaytun di duga memiliki kaitannya dengan NII (Negara Islam Indonesia) dan sebagian besar santri di Mahad Al Zaytun berasal dari anggota NII.

Peneliti luar negeri tersebut berpusat terhadap program pendidikan yang di terapkan di Al Zaytun, dimana program pendidikan modern serta penggunaan teknologi.

BACA JUGA:Masuk Sekolah TK, SD, SMP, SMA Tamat Tak Usah Pakai Wisuda Wali Murid Keberatan, Cukup Anak Kuliah Saja

Program-program yang di terapkan oleh Al Zaytun di harapkan dapat meningkatkan pendidikan yang lebih berkualitas. 

Berdasarkan tulisan Van Bruinessen, telah memberikan gambaran mengenai Pondok Pesantren Al Zaytun dengan gerakan teroris radikal NII.

Dikutip dari berbagai sumber, Selain Van, ada Umar Abduh yang juga seorang peneliti yang juga membahas tentang Pondok Pesantran Al Zaytun dalam bukunya yang berjudul Investigasi Mega Proyek dalam Gerakan NII.

Dalam buku tersebut berisikan pembahasan tentang peran Al Zaytun dalam pergerakan NII serta isu yang terkait.

BACA JUGA:FIM Minta Ponpes Al Zaytun Indramayu Ditutup, Diduga Sesat

Sumber: