Suku Minangkabau, Sejarah dan Tradisi Yang Melegenda
Suku Minangkabau, Sejarah dan Tradisi Yang Melegenda-Istimewa-Berbagai sumber
Jatuhnya kerajaan Pagaruyuang dan terlibatnya negara Belanda di Perang Padri, menjadikan daerah pedalaman Minangkabau menjadi bagian dari Pax Nerderlandica oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian daerah Miangkabau dibagi menjadi Residentie Padangsche Bovenlanden serta Benedenlanden.
BACA JUGA:5 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan, Keturunan Raja Hingga Penunggu Bukit Barisan
Pada zaman VOC, Hoofdcomptoir van Sumatra’s westkust merupakan sebutan untuk wilayah pesisir barat Sumatera. Hingga abad ke – 18, Propinsi Sumatera Barat semakin terkena pengaruh politik dan ekonomi akhirnya kawasan ini mencangkup daerah pantai barat Sumatera. Kemudian mengikuti perkembangan administratif pemerintah Belanda, kawasan ini masuk dalam pemerintahan Sumatra’s Westkust dan di ekspansi lagi mengabungkan Singkil dan Tapanuli.
Selanjutnya masa pendudukan Jepang dikawasan ini, Residen Sumatra’s Westkust berganti nama dengan bahasa Jepang yaitu Sumatoro Nishi Kaigan Shu kemudian digabung kewilayah Rhio Shu. Sampai awal kemerdekaan negara Republik Indonesia 1945, daerah Sumatera Barat digabungkan dengan Propinsi Sumatera Barat yang berdomisili di Bukittinggi. Tahun 1949 Propinsi Sumatera mengalami perpecahan menjadi 3 kawasan, yakni Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah yang mencangkup Sumatera Barat, Jambi dan Riau.
BACA JUGA:Sejarah dan 6 Suku Asli Provinsi Bengkulu, Nomor 5 Belum Matang
Warga minang juga dikenal dengan berbagai tradisi, bahkan beberapa tradisinya banyak diikuti warga dari luar. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi yang terkenal antara lain:
Adat Perpatih
Sistem warisan matrilineal dimana harta benda dan tanah diwariskan dari ibu ke anak perempuan. Hal ini membuat perempuan di suku Minang memiliki posisi yang lebih kuat dan dihormati dalam keluarga.
Randai
Seni pertunjukan tradisional suku Minang yang menggabungkan tarian, musik, dan drama. Pertunjukan Randai biasanya diselenggarakan pada acara-acara adat seperti perkawinan, pembukaan ladang baru, atau perayaan lainnya.
Pacu Jawi
Tradisi balap kerbau yang cukup populer di daerah Sumatera Barat. Pembalap yang berdiri di atas kerbau mencoba menangkap ekor kerbau dengan tangannya, bagi yang berhasil menangkap menjadi pemenang.
Salawat Dulang
Tradisi yang dilakukan saat acara pernikahan ketika masyarakat saling membawa dulang yang berisi beras dan hidangan lainnya sebagai tanda kebersamaan dan persatuan.
BACA JUGA:11 Suku Yang Terkenal dengan Kencantikan Kaum Wanitanya, Pria Pasti Terpesona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: