Suku Minangkabau, Sejarah dan Tradisi Yang Melegenda

Suku Minangkabau, Sejarah dan Tradisi Yang Melegenda

Suku Minangkabau, Sejarah dan Tradisi Yang Melegenda-Istimewa-Berbagai sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Suku Minangkabau Sumatera Barat (Sumbar) merupkan salah satu suku yang terkenal dengan cerita rakyatnya dan melegenda diseluruh tanah air hingga luar negeri. Sumbar berada di sepanjang pesisir pulau Sumatera dengan ibukota Padang.

Dikutib dari sumbarprov.go.id, sejarah bermula pada masa kerajaan Adityawarman, yang merupakan tokoh penting Minangkabau. Seorang Raja yang tidak ingin disebut sebagai Raja, pernah memerintah di Pagaruyuang, daerah pusatkerajaan Minangkabau. Selain itu beliau juga orang pertama yang memperkenalkan sistim kerajaan di Sumatera Barat.

BACA JUGA:Separuh Penduduk Indonesia Suku Jawa, Ini 10 Suku Terbesar

Sejak Pemerintah Raja Adityawarman tepatnya pertengahan abad ke – 17, Propinsi ini lebih terbuka dengan dunia luar khususnya Aceh. Karena hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi masyarakat, akhirnya mulai berkembang nilai baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat.

Agama Islam sebagai nilai baru tersebut berkembang dikalangan masyarakat dan berangsur- angsur mendominasi masyarakat Minangkabau yang sebelumnya didominasi agama Budha. Selain itu sebagian kawasan di Sumatera Barat yaitu pesisir pantai masih berada dibawah kekuasaan kerajaan Pagaruyung, namun kemudian bagian dari kesultanan Aceh.

BACA JUGA:4 Suku Utama, Sumbar Miliki 72 Suku dan 12 Suku di Negeri Sembilan Malaysia

Melirik sejarah singkat Minangkabau, merupakan salah satu desa yang berada dikawasan Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat

Desa tersebut awalnya merupakan tanah lapang. Namun karena adanya isu yang berkembang bahwa kerajan Pagaruyuang akan diserang kerajaan Majapahit dari daerah Jawa maka terjadilah peristiwa adu kerbau atas usul kedua belah pihak. Kerbau terebut mewakili perperangan kedua kerajaan. Karena kerbau Minang berhasil memenangkan perkelahian maka muncul kata manang kabau yang selanjutnya dijadikan nama Nagari atau desa tersebut.

BACA JUGA:15 Suku Sumatera Barat, Malaysia dan 4 Provinsi Ini Masuk Kerajaan Minangkabau

Upaya penduduk setempat mengenang peristiwa bersejarah tersebut, penduduk Pagaruyuang mendirikan rumah loteang (rangkiang) dimana atapnya berbentuk tanduk kerbau. Menurut sejarah, rumah tersebut didirikan dibatas tempat bertemunya kerajaan Majapahit yang dijamu dengan hormat oleh wanita cantik pagaruyuang. Situasi masyarakat saat itu pada umumnya dengan cara berdagang, bertaniawah, hasil hutan dan mulai berkembang bertambang emas.

Beberapa pertanyaan yang timbul bahwa alat transportasi yang digunakan untuk menelurusi dataran tinggi Minangkabau adalah kerbau. Alasan menggunakan kerbau karena agama yang dipercaya pada waktu itu diajarkan untuk menyayangi binatang gajah, kerbau dan lembu. Karena ajaran tersebut menreka menggunakan kerbau sebagai masyarakat dengan adu kerbau.

BACA JUGA:Suku Rejang Salah Satu yang Tertua, Tak Pernah Merasa Penjajahan dan Paling Maju

Bukti arkeolog mengatakan bahwa daerah kawasan Minangkabau yaitu Lima Puluh Koto merupakan daerah yang dihuni untuk pertama kali oleh nenek moyang orang Sumatera diperkirakan berlayar melalui rute ini dan sebagian menetap dan mengembangkan peradaban disekitar Lima Puluh Koto tersebut.

Terbukanya Propinsi Sumatera Barat terhadap dunia luar menyebabkan kebudayaan yang semakin berkembang oleh bercampurnya para pendatang. Jumlah pertumbuhan penduduk ke berbagai lokasi Sumatera Barat. Sebagian menyebar ke selatan dan sebagian kebagian barat Sumatera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: