Harga Gabah Meroket, Hasil Panen Padi Selagan Raya Rendah

Harga Gabah Meroket, Hasil Panen Padi Selagan Raya Rendah

Harga Gabah Meroket, Hasil Panen Padi Selagan Raya Rendah --

SELAGAN RAYA, RADARMUKOMUKO.COM – Hampir satu bulan terakhir, petani sawah di SELAGAN RAYA melakukan panen pagi. Kegiatan musin panen ini diperkirakan akan selesai pada pertengahan Juni 2023.

Namun, cukup disayangkan walau harga gabah cukup tinggi yakni Rp 5.600, per kilogramnya.

BACA JUGA:Ingin Majukan Sekolah, Alumni SMPN 9 Mukomuko Berjibaku Galang Dana

BACA JUGA:Final, Desa Pondok Lunang Terpilih Desa Terbaik, Disini Lokasi Pengambilan Hadiahnya

Belum mampu memenuhi kebutuhan serta modal petani. Apalagi untuk mensejahterakan petani. Pasalanya hasil panen gabah padi relative rendah. Bahkan lebih rendah dari hasil panen tahun sebelumnya. Yakni berkisar antara 4 hingga 5 ton perhektarnya.

Rendahnya hasil panen padi tersebut, disebabkan oleh serangan hama menjelang masa panen padi dilakukan. 

Kades Sungai Ipuh, Burzan, mengatakan sudah 4 tahun terakhir, dirinya tidak tanam padi. Alasannya hitungan ekonominya tidak masuk. Jika dihitung secara rinci, hasil panen hanya cukup untuk biaya tanam. Belum dihitung tenaga sendiri. 

‘’Saya sudah 4 tahun tidak tanam padi. Hitungannya tidak masuk,’’ ujar Burzan saat ditemui di kantornya, Selasa (30/5).

BACA JUGA:Ditargetkan Rampung Pertengahan Juni, TPK Mundam Marap Kebut Kegiatan Fisik

BACA JUGA:Cegah Pernikahan Dini, Bujang Gadis Gading Jaya Diberi Pelatihan Khusus

Diceritakan Burzan, bagi warga Selagan Raya, khususnya Sungai Ipuh, menanam padi sudah dilakukan secara turun-temurun. Sejak puluhan bahkan ratusan lalu. Namun demikian, dari tahun ke tahun tidak ada peningkatan hasil panen. Serangan hama, menjadi kendala serius. Hal itu terjadi sepanjang tahun, dan belum bisa diatasi hingga saat ini. Mulai dari serangan hama tikus, wereng, juga penyakit.

‘’Masalah utama yang dihadapi petani sawah adalah serangan hama. Belum bisa diatasi dengan tuntas,’’ tambah Burzan.

Jika dibandingkan sawah di Daerah Irigasi (DI) Manjuto, hasil sawah di Selagan Raya, jauh lebih rendah. Versi Burzan, ada faktor alam yang membedakan sawah di Selagan Raya dengan DI Manjuto. Kata Burzan, air Sungai Selagan, tidak mengandung belerang. Sedangkan air di Sungai Manjuto, mengandung belerang. Perbedaan kandungan ini, berpengaruh terhadap serangan hama. 

BACA JUGA:Dapat BLT DD 2023, 21 Warga Retak Ilir Tersenyum Gembira, Ini Dia Besarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: