Alih Fungsi Lahan Makin Menggila di Sepanjang Jalur Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu, Cek Faktanya

Alih Fungsi Lahan Makin Menggila di Sepanjang Jalur Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu, Cek Faktanya

Alih Fungsi Lahan Makin Menggila di Sepanjang Jalur Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu-Ibnu Rusdi-Radar Mukomuko

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu tak terbendung. Gilanya, hamparan sawah di seputar bangunan irigasi milik BWS Sumatera VII Bengkulu, kini menjadi kawasan perkebunan sawit.  

Salah satu bukti, di kawasan Desa Dusun Baru Pelokan Kecamatan XIV Koto dan Desa Rawa Mulya Kecamatan Air Manjuto. Garangnya alih fungsi lahan, bangunan irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu di daerah ini telah dilingkari perkebunan sawit.  

BACA JUGA:3 Daerah ini, Penduduk Miskinnya Paling Sedikit di Sulawei Utara, No 1 Bukan Tomohon

Menurut Ali Akbar, warga Kelurahan Bandar Ratu Kota Mukomuko, perkebunan sawit di seputar irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu di dua kecamatan tersebut, dulunya merupakan areal pertanian. Setiap satu kali masa panen, produksi gabah dari daerah ini mencapai ratusan ton. 

‘’Sebelum alih fungsi lahan ke perkebunan sawit. Daerah ini merupakan lumbung pangan masyarakat. Per masa panen, produksi gabah mencapai ratusan ton,’’ ungkap Ali Akbar. 

Dikawasan ini, tak kurang dari 250 hektare lahan pertanian padi sawah yang dialihfungsikan. Menurut Ali Akbar, kondisi ini disebabkan kurangnya pengawasan pemerintah. Akibatnya, petani di daerah ini tidak merasa takut ketika mengalihfungsikan lahan mereka. 

‘’Sangat kita sayangkan, ada kesan pembiaran. Pemerintah tidak tegas, sehingga petani memberanikan diri mengalihfungsikan lahan,’’ tegasnya. 

BACA JUGA:Berikut Beberapa Tips Untuk Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula, Ikuti Cara Ini

Parahnya lagi, ketika biaya bercocok tanam padi sawah semakin tinggi karena harga pupuk dan obat-obatan melambung. Petani semakin bertekat untuk mengalihfungsikan lahan mereka. 

‘’Sejak harga pupuk dan obat-obatan melambung tinggi, petani banyak yang hitung-hitung biaya. Jika pemerintah tidak cepat tanggap, kondisi ini juga bakal menjadi pemicu petani mengalihfungsikan lahan mereka ke sawit,’’ ulasnya. 

‘’Pertimbangan mereka, berkebun sawit lebih hemat energi dan biaya, dan hasilnya cukup menjanjikan dan bisa untuk jangka panjang,’’ demikian Ali Akbar. *  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: