Tanggul Irigasi Diklaim Pemilik Lahan, Ditanami Pohon Sawit

Tanggul Irigasi Diklaim Pemilik Lahan, Ditanami Pohon Sawit

Tanggul Irigasi Diklaim Pemilik Lahan, Ditanami Pohon Sawit-Istimewa-radarmukomuko.com

RADARMUKOMUKO.COM – Oknum warga asal Desa Rawa Mulya SP7 Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, diduga menanami irigasi dengan pohon sawit. Ia mengklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut. 

Bibit sawit yang setinggi diperkirakan lebih dari 1 meter ini, ditanam diatas tanah timbunan tanggul yang berjarak sekitar 2 meter dari bibir beton irigasi. 

Kades Rawa Mulya, Nodo ketika dikonfirmasi membenarkan ada warga yang menanam sawit di tanggul Irigasi. Namun kades enggan menyebutkan nama yang bersangkutan.  

Alasan warga yang bersangkutan menanam sawit di atas tanggul irigasi, karena bangunan irigasi itu dibangun di atas lahan miliknya. 

BACA JUGA:Bupati Mukomuko Sampaikan Nota Pengantar LKPJ 2022

BACA JUGA:Ini Formasi Tes PPPK, Honorer Guru dan Nakes Prioritas, Teknis Dibuka Umum

"Dulunya memang lahan yang bersangkutan. Tapi kan kalau pembangunan pemerintah itu lahan sudah pasti di bebaskan. Tapi saya kurang tahu seperti apa proses pembebasan lahannya," ujar Nodo.

Kades sudah menemui langsung warga yang bersangkutan. Dan telah menyarankan agar tanaman sawit itu dicabut dan dipindahkan. Menurut Kades, bibit sawit yang sudah ditanam sebanyak 40 batang. 

"Sudah saya ingatkan, sudah saya temui dan saya kasih tahu, suapaya dicabut. Dipindahkan. Ada 40 batang bibit kalau hitungan saya. Tapi sampai kini belum ada dicabut. Masih utuh," sebut Nodo. 

BACA JUGA:Perkuat Kontribusi Bagi Masyarakat dan Negara, BSI Salurkan Zakat Lebih Dari Rp173 Miliar

BACA JUGA:Sambut Tim Safari Ramadhan Pemkab Mukomuko, Sungai Rumbai Bentuk Tim

Tidak hanya itu, ungkap Kades, surat imbauan dari Unit Pengelolaan Irigasi (UPI) meminta yang bersangkutan mencabut tanaman sawit juga sudah disampikan. 

Sementara, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra VII melalui Kasi Operasi dan Pemeliharaan, Lanjar Budi Raharjo, ketika dikonfirmasi mengatakan, persoalan itu sedang ditangani Unit Pengelolaan Irigasi (UPI).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: