Pencapaian 100 Hari Kerja Kades Penarik, Bangun Tugu Sawit

Pencapaian 100 Hari Kerja Kades Penarik, Bangun Tugu Sawit

Tugu Simpang Penarik--

PENARIK, RADARMUKOMUKO.COM – Dalam mencapai karir 100 hari sebagai seorang Kepala Desa PENARIK Supardi Alias Yoi. Menbangun ‘’Tugu Sawit Simpang PENARIK’. Yang berlokasi di simpang 3 Desa PENARIK, Kecamatan PENARIK. Pembangunan tugu tersebut telah selesai sejalan selesainya 100 hari program kerja Supardi sebagai kepala Desa. Uniknya persimpangan ini sering dikenal oleh warga dengan sebutan ‘’Simpang Nadir’’ karena dekat dengan rumah Nadir, yang merupakan mantan Kades PENARIK. Dana pembangunan tidak diambil dari Dana Desa (DD). Tapi dihimpun dari sumbangan masyarakat. Dibutuhkan waktu 5 bulan untuk menyelesaikan tugu ini. Dan menelan dana Rp 125 juta. 

BACA JUGA:Kinerja DAPM Tigo Sepakat Akan diawasi BPK yang Baru

Kades Penarik, Yoi, menjelaskan tugu sawit ini sebagai simbol bahwa mayoritas masyarakat Penarik, merupakan petani sawit. Setidaknya memiliki kebun sawit. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Camat Penarik, Evi Busmanja, S.Pd, M.Si, ketika itu. 

"Masyarakat Penarik khususnya dan Kabupaten Mukomuko pada umumnya, memiliki kebun sawit. Dan menjadi sumber pendapatan utama. Itulah salah satu pertimbangan kami buat tugu sawit," jelas Yoi. 

Terkait dana pembangunan, sengaja tidak diambil dari dana pemerintah. Tapi dihimpun dari masyarakat dan pengusaha yang ada di Penarik. Tujuannya agar timbul rasa memiliki. Dengan ikut menyumbang, dengan sendirinya ikut memiliki. Dan ada rasa kebanggaan. Kalau dibangun menggunakan dana pemerintah, warga cenderung apatis, karena menganggap bangunan tersebut milik pemerintah. 

BACA JUGA:Hindari Kekerasan Pada Anak Pemdes Lalang Luas Gelar Penyuluhan

"Setelah merasa ikut memiliki, dengan sendirinya ada rasa ikut menjaga. Minimal tidak mengganggu," tambah Yoi. 

Tugu sawit simpang Penarik ini, menjadi icon Desa Penarik. Desa Penarik, berada di jalan nasional lintas barat. Sudah barang tentu banyak dilintasi warga dari provinsi lain. Ketika melintas dekat tugu ini, dengan sendirinya mereka tahu sedang ada di Penarik. Lambat laun, nama Penarik akan dikenal secara luas. 

"Tugu sawit simpang Penarik, ini merupakan icon desa. Dan akan membawa nama Penarik dikenal secara luas," ungkap Yoi. 

Tugu ini dibangun sedemikian rupa, agar bisa bertahan hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Dan akan dikenang oleh anak cucu, bahwa tugu ini merupakan program 100 hari, Kades Penarik periode 2022-2028, Supardi alias Yoi. Kata pepatah 'Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dan manusia mati meninggalkan nama'.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Agendakan Pengadaan Tanah Fasilitas Umum

Disampaikan Yoi, pembangunan tugu ini dilakukan secara bersama-sama, sumbangan banyak pihak. Ini sebagai simbol semangat bersama membangun Penarik. Dengan kebersamaan, saling dukung, maka pekerjaan yang berat menjadi ringan. Tugu ini rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Tapi belum ada jadwal pasti, karena harus menyesuaikan dengan jadwal gubernur.

"Atas nama pemerintah desa dan pribadi, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan 'Tugu sawit simpang Penarik' ini. Tugu ini milik kita. Mari kita jaga dan rawat bersama," demikian Yoi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: