BBM Solar Sulit, Petani Sawit Menjerit
SPBU Bandar Ratu-KIRA/RM-
RADARMUKOMUKO.COM - Masyarakat Kecamatan Ipuh sekitar, minta stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar distabilkan.
Karena lebih kurang satu bulan, BBM jenis solar di wilayah itu sulit didapatkan.
Dampak besar langkanya BBM jenis solar ini tetap para petani sawit. Sebab mayoritas masyarakat di wilayah dapil III adalah petani sawit.
BACA JUGA:Solar Langka di SPBU Harga Melambung di Pengepul, Masyarakat Tercekik
Mau tidak mau ending akhir angkutan Tandan Buah Segar (TBS) sawit ongkos jadi mahal. Harga TBS tingkat petani jadi turun. Petani sawit mangkin terjepit dan menjerit.
Persoalan ini menjadi keluh kesah para petani, toke dan pemilik truck.
Masyarakat tengah menunggu kehadiran pemerintah dalam persoalan ini. Karena selain harganya naik, BBM jenis solar sulit ditemukan.
BACA JUGA:Wujudkan Situasi Kamtibmas, Polres Mukomuko Gelar FGD
Setidaknya stok BBM jenis solar ini tersedia di SPBU sekitar. Belakangan ini, BBM jenis solar hampir tidak ada di setiap SPBU di wilayah tersebut.
Pertanyaannya dari mana BBM jenis solar bisa didapatkan selama kurang lebih satu bulan belakangan ini? Jawabannya ada di pengepul.
Harga jual juga ada di pengepul. Apakah masalah BBM jenis solar ini terus berkepanjangan? Entahlah. Kalau tidak ada campur tangan pemangku kebijakan. Tidak menutup kemungkinan persoalan ini berlarut-larut. Yang dirugikan tetap masyarakat banyak.
BACA JUGA:APBD - P Lebih Diprioritaskan Kebutuhan Belanja Wajib
Salah satu petani sawit di Kecamatan Ipuh, Ali Marsadat menuturkan, semenjak BBM jenis solar ini sulit didapat. Biaya angkutan naik tak terkendali.
Padahal harga jual TBS sawit di tingkat pabrik dan Loading Ram sudah lumayan. Tetapi potongan besar terjadi diwaktu melangsir dan angkutan ke pabrik. Endingnya harga jual TBS ini tetap murah. "Setelah pangkas biaya langsir.
BACA JUGA:PT DDP Peduli, Salurkan Bantuan Korban Bencana
Harga jual hasil pertanian kami tetap murah. Kita harap persoalan ini segera bisa diatasi. Setidaknya BBM jenis soal tersedia di SPBU yang ada di wilayah ipuh sekitar," keluhnya.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Mukomuko, H. Suharto menyebut, Pemerintah Daerah serta DPRD Kabupaten dan DPRD Provinsi harus duduk bersama.
Menyelesaikan persoalan ini. Kalau tidak persoalan ini mau sampai kapan. "Tidak adanya suplai BBM jenis solar mengakibatkan kehancuran ekonomi masyarakat. Mana harganya sudah naik, barangnya sulit. Pemerintah harus andil dalam masalah ini. Setidaknya ada solusi bagaimana BBM jenis solar ini kembali stabil," tutupnya.(ide)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: