Uap vs Asap: Manakah yang Lebih Berbahaya?

Minggu 12-01-2025,09:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Seiring berkembangnya teknologi, berbagai alternatif untuk merokok konvensional pun bermunculan. Salah satunya adalah rokok elektronik (vape) yang digadang-gadang sebagai pengganti rokok biasa. 

Namun, apakah vape benar-benar lebih aman dari rokok? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat perbandingan antara uap yang dihasilkan oleh vape dan asap yang berasal dari rokok konvensional.

Asap Rokok: Berisiko Tinggi Bagi Kesehatan

Asap rokok adalah hasil dari pembakaran tembakau dan bahan lainnya di dalam rokok. Ketika rokok dibakar, sejumlah besar bahan kimia berbahaya dilepaskan, termasuk nikotin, karbon monoksida, tar, dan karsinogen. Menurut berbagai penelitian, asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan lebih dari 70 di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, yang dapat menyebabkan kanker.

Salah satu zat yang paling berbahaya dalam asap rokok adalah nikotin, zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan pada perokok. Selain itu, karbon monoksida dalam asap rokok dapat merusak fungsi paru-paru dan mempengaruhi kadar oksigen dalam darah. 

BACA JUGA:Waspada! Jangan Sampai Terlena, Ini Dia Bahaya Mengintai di Balik Layar Gadget

BACA JUGA:Jangan Sampai Terhipnotis! Kenali 3 Faktor Psikologis yang Membuat Anda Kebal Sugesti

Bahkan, paparan asap rokok pasif, yang dialami oleh non-perokok yang berada di dekat perokok, juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan. Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok aktif, tetapi juga orang di sekitarnya, termasuk anak-anak dan orang tua.

Uap Rokok Elektronik (Vape): Lebih Sedikit Zat Berbahaya, Tapi Tetap Berisiko

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan (e-liquid) yang biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, dan perasa, hingga menghasilkan uap yang dihirup oleh pengguna. 

Meskipun uap vape tidak mengandung sebagian besar zat berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok, seperti tar dan karbon monoksida, beberapa penelitian menunjukkan bahwa uap vape tetap mengandung senyawa berbahaya. Zat seperti formaldehida, asetaldehida, dan akrolein dapat terbentuk saat cairan vape dipanaskan pada suhu tinggi, meskipun kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa uap vape dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan berpotensi menurunkan fungsi paru-paru. Meskipun belum ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa vape menyebabkan kanker paru-paru, paparan jangka panjang terhadap bahan kimia dalam uap vape dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. 

Bahkan, uap vape dapat mengandung partikel mikro yang dapat terhirup oleh orang lain, yang berpotensi membahayakan orang di sekitar pengguna vape, terutama jika mereka terpapar dalam jangka waktu lama.

BACA JUGA:5 Manfaat Mengonsumsi Labu Kuning Secara Rutin, Benarkah Bisa Menurunkan Berat Badan?

BACA JUGA:3 Cara Melatih Anak Berani Tidur Sendiri di Kamarnya

Kategori :