RMONLINE.ID - Sering buang air kecil (BAK) bisa menjadi pertanda bahwa tubuh tidak dalam kondisi baik.
Meski ada banyak faktor yang memengaruhi frekuensi buang air kecil, perubahan ini sering kali menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penyebab Sering Buang Air Kecil
Salah satu penyebab umum sering BAK adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih, sehingga dorongan untuk berkemih meningkat. Gejala lain yang menyertai ISK termasuk rasa nyeri saat berkemih dan urine yang keruh.
BACA JUGA:Manfaat Kelapa Muda Untuk Kesehatan, Obat Demam Hingga Sembelit
BACA JUGA:Tidur Lebih Nyaman dan Tubuh Tetap Segar, Begini Cara Meningkatkan Kualitas Tidur
Selain itu, diabetes juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Penderita diabetes sering mengalami peningkatan kadar gula darah yang memicu peningkatan rasa haus dan, sebagai akibatnya, frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan sering BAK adalah kandung kemih overaktif, yang ditandai dengan kontraksi tidak normal dari otot-otot kandung kemih.
Wanita hamil juga sering mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil karena tekanan dari rahim yang membesar pada kandung kemih. Ini adalah kondisi yang umumnya normal selama kehamilan, meskipun tetap penting untuk memantau gejala lainnya.
Kapan Harus Khawatir?
Jika kamu mengalami frekuensi buang air kecil yang berlebihan—lebih dari delapan kali sehari atau lebih dari sekali dalam semalam—dalam konteks gejala lain seperti demam, nyeri punggung, atau urine berdarah, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
BACA JUGA:5 Tanda Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Periksa Segera!
Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius, seperti infeksi atau penyakit ginjal.
Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil