Pasca El Nino, DKP: Stok Pangan di Mukomuko Masih Diposisi Aman

Jumat 05-04-2024,20:45 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ratusan hektare areal pertanian di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sempat mengalami kekeringan dampak peristiwa El Nino pada tahun 2023 lalu. Akibat dari peristiwa itu, hasil produksi lahan sawah masyarakat menurun drastis, namun belum menyebabkan daerah ini krisis pangan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Elxandi Ultria Dharma, STP., MeC. Dev membenarkan bahwa hasil produksi gabah petani di Kabupaten Mukomuko tahun 2023 sempat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Elxandi, faktor penyebab berkurangnya hasil produksi pangan diduga akibat dari peristiwa alam Elnino. Banyak lahan pertanian petani yang mengalami kekeringan, sehingga hasil produksi yang diperoleh tak maksimal. Rata-rata hasil yang diperoleh petani di bawah target. 

‘’Faktor alam, hasil produksi pangan masyarakat memang terjadi penurunan di tahun 2023. Dari data yang kami himpun dari Dinas Pertanian. Gabah hasil produksi petani di tahun 2023 sekitar 50 ribu ton, ini terjadi penurunan sekitar 10 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya,’’ ungkap Elxandi di Mukomuko, Jum’at, 5 April 2024.   

BACA JUGA:THR Seluruh ASN Dipastikan Cair, Perangat Desa Masih Banyak yang Galau

BACA JUGA:Fenomena Jelang Libur Lebaran, ASN Mukomuko Ramai Cetak Baru ATM Bank Bengkulu

Meski demikian, kata Elxandi, penurunan hasil produksi gabah belum mempengaruhi ketersediaan pangan masyarakat. Jika dikalkulasi dari rata-rata kebutuhan pangan masyarakat per tahun diperkirakan masih di posisi aman.

‘’Hitungan kita, dengan ketersediaan gabah hasil produksi petani di tahun 2023, masih di posisi aman,’’ ujarnya. 

Dijelaskannya, dari hasil produksi 50 ribu ton gabah, jika diolah bisa mendapatkan 30 ribu ton beras. Hitungan ini diambil dari 60 persen, dan selebihnya dianggap menjadi sekam. Sementara, kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko akan beras, rata-rata 1500 ton per bulan. 

‘’Kebutuhan pangan masyarakat kita, rata-rata per tahun sebesar 18 ribu ton beras. Sementara persediaan beras dari hasil produksi kita sekitar 30 ribu ton, artinya masih ada surplus sekitar 12 ribu ton,’’ terang Elxandi. 

Lebih meyakinkan lagi atas ketersediaan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko juga telah melakukan survei persediaan stok gabah siap olah di PT. Tunas Nabati di Kecamatan Air Dikit, Mukomuko. 

BACA JUGA:NI PPPK Mukomuko 2023 Hampir Rampung, 2024 Kembali Dibuka Penerimaan 1000 Formasi CASN

BACA JUGA:Nama-Nama Pemenang Undian THR Bupati Mukomuko, Jadwal Pengambilan Uang

Dikatakan Elxandi, pada posisi saat ini, di PT. Tunas Nabati, sebuah perusahaan pengolahan gabah ke beras, masih tersedia stok gabah yang siap untuk diolah menjadi beras sebanyak 1500 ton. 

‘’Baru-baru ini kita juga telah survei stok gabah di perusahaan PT. Tunas Nabati. Di perusahaan itu masih tersedia stok gabah yang belum diolah menjadi beras dan jumlahnya mencapai 1500 ton. Ini cukup meyakinkan daerah kita untuk tahun 2024 ini mestinya tidak mengalami kelangkaan pangan,’’ ulasnya. 

Kategori :