RADARMUKOMUKO.COM - Wilayah Indonesia bagian timur, seperti Maluku termasuk kawasan yang menjadi incaran penjajah sejak awal masuk dan menduduki Indonesia.
Akibatnya, perlawanan terhadap kaum penjajah yang menindas rakyat tidak bisa dihindari. Banyak sejarah perperangan yang terjadi di Maluku kala itu, bahkan termasuk perlawanan terhadap pemberontakan.
Maka silih berganti, lahir pula para tokoh perjuangan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dari tanah tersebut. Bahkan salah satunya merupakan pahlawan termuda Indonesia yang meninggal dalam pertempuran tanpa ada batu nisan atau pemakaman.
BACA JUGA:Kisah Cinta Pahlawan Nasional Pierre Tendean, Meninggal Sebelum ke Pelaminan
BACA JUGA:7 Pahlawan Nasional Indonesia Yang Wafat di Usia Muda, Masih Berumur 17 Tahun Hingga 30 Tahun
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa pahlawan asal Maluku yang harus diketahui dan dikenang jasanya:
Mr. Johanes Latuharhary
Johanes lahir pada 6 Juli 1900 di Desa Ullath, Pulau Saparua, kemudian meninggal pada 8 November 1959 di Jakarta.
Johanes pejuang asal Maluku pertama yang berhasil mendapatkan gelar master di Universitas Leiden, Belanda. Sekembalinya ke Indonesia, ia menjadi advokat yang berjuang untuk menolong rakyat kecil untuk melawan pemerintah Belanda.
Ia juga aktif dalam Sarekat Ambon dan pergerakan nasional yang kemudian memimpin Sarekat Ambon.
Setelah kemerdekaan, Mr. J. Latuharhary diangkat menjadi Gubernur Maluku pertama yang berkedudukan di Yogyakarta.
Ia kembali ke Ambon setelah pemberontakan RMS ditumpas pada 1950.
Johannes Leimena
Johannes Leimena adalah pahlawan nasional kelahiran Ambon, Maluku, 6 Maret 1905.
Sejak mahasiswa, ia aktif dalam kegiatan politik. Kemudian bergabung dalam organisasi politik bernama Sarekat Ambon.