Ia ikut bertempur dalam perang Hitu I melawan VOC pada 1634-1643. Tahun 1935, Kakiali ditangkap dengan tipu daya Belanda ketika berunding dan dibuang ke Batavia.
Baru dipulangkan ke Hitu pada 1637 untuk menentramkan rakyat Hitu yang semakin bergolak.
Bersamaan dengan itu juga datang Gubernur Jenderal van Diemen yang menjalankan politik adu domba dengan meminta bantuan Sultan Hamzah dari Ternate untuk melawan Hitu.
Ketika Kakiali sedang menyusun rencana untuk meminta bantuan Makassar, ia dikhianati oleh teman – temannya sendiri.
Ia dibunuh oleh Fransisco de Toire, orang Spanyol yang disuruh oleh Belanda. Kakiali ditikam dengan keris saat ia sedang tidur dan meninggal seketika.
Perjuangannya diteruskan oleh Kapiten Tulukabessy dan Imam Rijali pada Perang Hitu II, 1643 – 1646.*