BACA JUGA:Tiga Suku Pemenggal Kepala Yang Ditakuti Penjajah di Kalimantan
Hingga beberapa bulan kemudian, Carl Bock belum menerima kabar dari Tjiropon. Tak mau membuang-buang waktu ia meneruskan perjalanan menuju Banjarmasin. Tak diduga, di sana ia bertemu dengan Tjiropon.
Dengan raut muka kecewa, Tjiropon mengaku tak berhasil menemukan sepasang ras manusia berekor.
Carl Bock tak mau menyerah begitu saja, ia kembali mengirim surat kepada Sultan Pasir melalui bantuan residen Banjarmasin. Namun, terjadi salah paham diantara mereka mengenai pengertian Orang Boentoet.
BACA JUGA:Suku Hmong Vietnam, Mampu Belokkan Peluru Hingga Kalahkan Prancis
Di wilayah Sultan Pasir, Orang Boentoet adalah abdi kepercayaannya. Tentu saja Sultan Pasir marah besar karena diminta menangkap sepasang Orang Boentoetnya. Kesalahpahaman ini sempat membuat Sultan Pasir ingin menyerang Sultan Kutai.
Menanggapi hal tersebut, Tjiropon tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Ia bersumpah pernah melihat Orang Boentoet di hutan Kalimantan.
BACA JUGA:Suku Muria Ajarkan Remaja Minum Alkohol Hingga Ritual Hubungan Bebas
Beberapa orang menganggap Tjiropon salah melihat orang Dayak mengenakan pakaian tradisional yang memiliki bagian mirip ekor.
Namun, ada pula beberapa yang yakin akan keberadaan manusia berekor ini. Menurut mereka, hanya orang berkemampuan khusus saja yang bisa melihat Orang Boentoet.
Pada akhirnya, Carl Bock menganggap keberadaan Orang Boentoet ini sebagai kekeliruan yang menggelikan.*