RADARMUKOMUKO.COM – Tanaman ubi kayu atau singkong yang sering kita makan dan kita lihat sekarang bukan tanaman asli Indonesia.
Tanaman ini pertama kali dibudidyakan oleh suku Maya Yucotan Meksiko dengan sebutan Manihot esculenta.
BACA JUGA:Partai Garuda Dipastikan Tidak Daftarkan Caleg ke KPU MM
Singkong merupakan tanaman asli daerah tropis Amrika Latin yang sejenis keluarga umbi-umbian masih dari kelurga Eouphorbiaceae,
Singkong atau ubi kayu di kembang biakan dengan cara menanam potongan batangnaya, sehingga akar yang tumbuh besar menjadi ubi dan menghasilkan tepung Singkong.
Dari hasil Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tanaman singkong pertama kali diperkenalkan di Kongo Afrika oleh Portugis pada 1558.
Lalu Portugis mengenalkan tanaman singkong ke Maluku pada abad ke-16 dengan bibit tanaman singkong dari Brasil. Sedangkan Spanyol mengenalkan singkong ke seluruh dunia.
Adapaun nama singkong yang populer di Indonesia dengan sebutan ubi kayu atau singkong.
Berikut sebutan nama singkong didaerah wilayah Indonesia:
• Bahasa Sunda menyebut singkong dengan sampeu,
• Bahasa Jawa menyebutnya pohung atau telo kaspe.
BACA JUGA:Hasil DL Bupati, Mukomuko Bakal Terima DBH Sawit Diangka Miliaran RupiahTelo kaspe merupakan perpaduan dua kata dari bahasa Spanyol dan Portugis.
• Bahasa Jawa, singkong disebut telo.
• Bahasa Melayu menyebutnya dengan istilah ketela.
Kata ketela, berasal dari Spanyol dengan asal kata castilla (dibaca kastilya). Castilla merupakan sebuah wilayah di Spanyol yang masyarakatnya turut serta dalam pelayaran ke kepulauan Maluku dan mengenalkan tanaman singkong. Dalam bahasa Sangihe, singkong disebut sebagai bungkahe.